Selasa, 18 November 2014

Argumen Primitif Pendukung BBM Naik



HARI INI saya dengar argumen-argumen PRIMITIF pembela kenaikan BBM. Kalau dilihat latar belakang sebagai masyarakatnya, yaa biasa lah.. masyarakat umum namanya juga. Tapi kalau yang ngomong argumen primitif nya sekelas mentri?.. haduh,.. kok bisa sih?

Yang bukan dari mentri yang saya dengar (yang dari mentri nanti di bawah):

- Tenang aja, harga bensin toh tidak lebih mahal dari sebungkus rokok?
- Naik nya toh cuman 2000. Hanya seharga BAB atau BAK di WC umum.
- "Naik seharga parkir mobil aja berisik.."

Itu yang saya mewajarkan atas pendapat pendapat primitip. Ngga nyadar, kalau naik 2 rebu dari 6,5 rebu itu naik 30% lebih.

Nah yang mentri bagai mana?

Dia bilang: "Orang Miskin Jangankan Beli BBM, Punya Kendaraan Pun Mimpi"

Ini sama dengan bilang: BBM naik mah ngga ngaruh untuk orang miskin, toh mereka ga punya mobil/motor, punya kendaraan aja mimpi.. ngga ngaruh karena mereka ga perna beli bensin.

Haduh pak. Pak, masa sih pejabat sekelas bapak ngomong begini.. Tukang sayur yang SD ngga lulus aja tau BBM naik, semua barang naik.. termasuk biaya makan. Orang kaya mah adem adem aja.. orang miskin yang ngutang nya tambah gede.

(Deddy Armyadi)

0 komentar:

Posting Komentar