Featured Article

Selasa, 30 April 2013

Bertemu AKP Turki, PKS Usul Dibentuk Forum Partai Islam Sedunia


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengadakan konsolidasi pengurus dan kader perwakilan PKS sedunia. Kegiatan itu digelar di atas kapal di Selat Bosphorus, Turki.

Acara dilaksanakan dalam perjalanan menyusuri Bosphorus selama sekitar tiga jam. Ini merupakan konsolidasi jaringan internasional pertama sejak PKS berdiri.

Dalam pertemuan DPP PKS dengan perwakilan luar negeri yang digelar Sabtu (27/4) juga dihadiri Dutabesar Indonesia untuk Turki Nahari Agustini. Lebih 200 pengurus perwakilan dan kader menghadiri konsolidasi.

Agenda utama konsolidasi berupa orasi politik Presiden PKS, Anis Matta. Dalam orasinya Anis meminta seluruh komponen PKS mempertegas program kerjanya yakni menjalankan misi kemanusiaan global.

Mantan wakil ketua DPR itu menyatakan PKS tidak berorientasi politik kekuasaan semata. "Kerja kita beyond politics, menjalankan misi kemanusiaan, membangun peradaban global," ujar Anis dalam keterangan pers yang diterima JPNN, Minggu (28/4)

Anis memotivasi agar semua komponen partai bernomor pilih tiga tersebut tidak mengecilkan kemampuan diri sendiri. Dikatakannya, jumlah penganut Islam sekarang berada di papan atas dunia dan mengalami perkembangan pesat di seluruh pelosok negeri, termasuk di Amerika Serikat dan Eropa.

Sementara Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Karenanya, jangan pernah mempersepsikan diri kita kecil. Inilah salah satu kelemahan mendasar Indonesia. Qatar, misalnya, cuma berpenduduk sekitar 1,4 juta jiwa, tetapi mampu melakukan kerja-kerja besar dalam skala global," ucap Anis.

Menurut pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu, sepatutnya Indonesia ke depan harus menjalankan fungsi sebagai "big brother" bagi seluruh bangsa di dunia. Indonesia dengan potensi luar biasa seharusnya menjalankan peran berskala global.

Dia menambahkan, terdapat tiga pekerjaan rumah global yang perlu dijalankan Indonesia secara umum dan PKS khususnya, yakni memperjuangkan demokrasi, perdamaian dan keadilan, serta mewujudkan kesejahteraan global.

Anis mencontohkan penyelesaian masalah ketahanan energi dan pangan dunia. Hal itu merupakan masalah dunia yang wajib diselesaikan masyarakat dunia secara bersama. "Ini pula persoalan yang menghimpit umat Islam global," tuturnya.

Atas ruang lingkup persoalan tersebut, Anis menyatakan, PKS yang dijadwalkan bertemu dengan Pengurus Pusat AK Party (Adalet ve Kalkinkma Partisi) pada hari Selasa (30/4), akan mengusulkan pembentukan forum partai-partai Islam sedunia. AK Party merupakan partai Islam yang kini berkuasa di Turki

"Mudah-mudahan, forum bersama dapat dikukuhkan dalam waktu dekat. Kita harus melawan penilaian bahwa partai-partai Islam tidak mampu memimpin dan bekerja untuk misi-misi skala nasional (di negara masing-masing) hingga internasional," terang Anis yang disamput pekik takbir peserta konsolidasi.

Untuk keperluan itu mantan Presiden PKS yang kini Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid akan bergabung dengan rombongan yang sudah berada di Istanbul sejak 24 April.

Sementara itu, Dubes Nahari Agustini mengucapkan selamat atas terselenggaranya agenda konsolidasi Perwakilan PKS seluruh dunia di Istanbul. (gil/jpnn)

Jenggot Bikin Pria Lebih Menarik


Metrotvnews.com: Pria mungkin akan berpikir dua kali untuk mengambil pisau cukur. Sebuah studi menunjukkan jenggot membuat seorang pria menjadi lebih menarik.

Peneliti mengambil gambar 10 pria di empat bagian wajah yang ditumbuhi rambut, kemudian mengelompokkan menjadi bersih tanpa rambut, agak tipis, agak lebat, dan lebat.

Responden yang terdiri dari 351 perempuan dan 177 lelaki heteroseksual diminta menilai setiap wajah pria yang difoto untuk mengetahui daya tarik, maskulinitas, kesehatan, dan tanggung jawab. Para responden menilai pria tanpa janggut tampak lebih sehat dan menarik. Namun, pria berjenggot lebat dinilai memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi terhadap apa yang dilindunginya. Pria berjenggot tipis merupakan kelompok yang paling sedikit dipilih responden. (MI)

sumber *http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/04/30/923/150383/Jenggot-Bikin-Pria-Lebih-Menarik

Senin, 29 April 2013

Makna Dua Kalimat Syahadat


Kalimat syahaadatain adalah kalimat yang tidak asing lagi bagi umat Islam. Kita selalu menyebutnya setiap hari, misalnya ketika shalat dan adzan. Kalimat syahaadatain sering diucapkan oleh umat Islam dalam pelbagai keadaan. Umumnya kita menghafal kalimat syahaadah dan dapat menyebutnya dengan fasih, namun yang menjadi pertanyaan sejauh manakah makna kalimat syahaadatain ini dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam?

Masalah tersebut perlu dijawab dengan kenyataan yang ada. Tingkah laku umat Islam yang terpengaruh dengan jahiliyah atau cara hidup Barat yang memberi gambaran bahwa syahaadah tidak memberi pengaruh pada dirinya seperti tidak menutup aurat, melakukan perkara yang dilarang dan meninggalkan yang diperintah-Nya, memberi kesetiaan dan taat bukan kepada Islam, dan mengingkari rezeki atau tidak menerima sesuatu yang dikenakan kepada dirinya. Contoh ini adalah wujud dari seseorang yang tidak memahami syahaadah yang dibacanya dan tidak mengerti makna yang sebenarnya dibawa oleh syahaadah tersebut.

Kalimat syahaadah merupakan pilar utama dan landasan penting bagi rukun Islam. Tanpa syahaadah maka rukun Islam lainnya akan runtuh begitu pula dengan rukun Iman. Tegaknya syahaadah dalam kehidupan seorang individu maka akan menegakkan ibadah dan diin dalam hidup kita. Dengan syahaadah maka wujud sikap ruhaniah yang akan memberikan motivasi kepada tingkah laku fisik dan akal fikiran serta memotivasi kita untuk melaksanakan rukun Islam lainnya.

Menegakkan Islam maka harus menegakkan rukun Islam terlebih dahulu, dan untuk tegaknya rukun Islam maka mesti tegak syahaadah terlebih dahulu. Rasulullah SAW mengisyaratkan bahwa Islam itu bagaikan sebuah bangunan. Untuk berdirinya bangunan Islam itu harus ditopang oleh 5 (lima) tiang pokok yaitu syahaadatain, shalat, puasa, zakat dan haji ke baitul haram. Dalam hadits yang lain: Shalat sebagai salah satu rukun Islam yang merupakan tiang agama.

Di kalangan masyarakat Arab di zaman Nabi SAW, mereka memahami betul makna dari syahaadatain ini, terbukti dalam suatu peristiwa dimana Nabi SAW mengumpulkan ketua-ketua Quraisy dari kalangan Bani Hasyim, Nabi SAW bersabda yang artinya: “Wahai saudara-saudara, maukah kalian aku beri satu kalimat, dimana dengan kalimat itu kalian akan dapat menguasai seluruh jazirah Arab”. Kemudian Abu Jahal terus menjawab, “Jangankan satu kalimat, sepuluh kalimat pun akan aku terima”. Kemudian Nabi SAW bersabda, “Ucapkanlah Laa ilaaha illa Allaah dan Muhammadan Rasulullah.” Abu Jahal lalu menjawab, “Kalau itu yang engkau minta, berarti engkau mengumandangkan peperangan dengan semua orang Arab dan bukan Arab.”

Penolakan Abu Jahal kepada kalimat ini, bukan karena dia tidak faham akan makna dari kalimat itu, tetapi justru sebaliknya. Dia tidak mau menerima sikap yang mesti tunduk, taat dan patuh kepada Allah SWT saja, dengan sikap ini maka semua orang akan tidak tunduk lagi kepadanya. Abu Jahal ingin mendapatkan loyalitas dari kaum dan bangsanya. Penerimaan syahaadah bermakna menerima semua aturan dan segala akibatnya. Penerimaan inilah yang sulit bagi kaum jahiliyah dalam mengaplikasikan syahaadah.

Sebenarnya apabila mereka memahami bahwa loyalitas kepada Allah SWT itu juga akan menambah kekuatan kepada diri kita, maka mereka yang beriman semakin dihormati dan semakin dihargai. Mereka yang memiliki kemampuan dan ilmu akan mendapatkan kedudukan yang sama apabila ia sebagai muslim. Abu Jahal adalah tokoh di kalangan Jahiliyah dan ia memiliki banyak potensi di antaranya ialah ahli hukum. Setiap individu yang bersyahadah, maka ia menjadi Pemimpin di muka Bumi.

Kalimat syahaadah mesti difahami dengan benar, karena di dalamnya terdapat makna yang sangat tinggi. Dengan syahaadah maka kehidupan kita akan dijamin bahagia di dunia ataupun di akhirat. Syahaadah sebagai kunci kehidupan dan tiang dari pada ad-diin. Oleh karena itu, marilah kita bersama memahami syahaadatain ini.

sumber: http://irwan-prayitno.com

Vitalitas

Para pahlawan mukmin sejati selalu unggul dalam kekuatan spiritual dan semangat hidup. Senantiasa ada gelombang gairah kehidupan yang bertalu-talu dalam jiwa mereka. Itulah yang membuat sorot mata mereka selalu tajam, di balik kelembutan sikap mereka. Itulah yang membuat mereka selalu penuh harapan, di saat virus keputusasaan mematikan semangat hidup orang lain. Itulah vitalitas.
 
Tidak pernahkah kesedihan menghinggapi hati mereka? Tidak ada jalan bagi ketakutan menuju jiwa mereka? Pernahkah mereka tergoda oleh keputusasaan untuk mengundurkan diri dari pentas kepahlawanan? Adakah di saat-saat dimana mereka merasa lemah, cemas, dan tidak mungkin memenangkan pertarungan?

Para pahlawan itu tetaplah manusia biasa. Semua gejala jiwa yang dirasakan oleh manusia biasa juga dirasakan para pahlawan. Ada saat dimana mereka sedih. Ada saat dimana mereka takut. Jenak-jenak kelemahan, keputusasaan, kecemasan dan keterpurukan pun pernah menderita jiwa mereka.


Akan tetapi, yang membedakan para pahlawan adalah bahwa mereka selalu mengetahui bagaimana mempertahankan vitalitas, bagaimana melawan ketakutan-ketakutan dan kesedihan-kesedihan, bagaimana mempertahankan harapan di hadapan keputusasaan, dan bagaimana melampaui dorongan untuk menyerah dan pasrah di saat kelemahan mendera jiwa mereka. Mereka mengetahui bagaimana melawan gejala kelumpuhan jiwa.


Vitalitas hidup biasanya dibentuk dari paduan keberanian, harapan hidup, dan kegembiraan jiwa. Namun, ketiga hal ini dibentuk oleh paduan keyakinan-keyakinan iman dan talenta kepahlawanan dalam diri mereka. Dari sini saya kemudian menemukan bahwa para pahlawan mukmin sejati selalu memiliki tradisi spiritualitas yang khas. Mereka mempunyai kebiasaan-kebiasaan khas yang dibentuk oleh keyakinan yang unik terhadap keghaiban. Dengan cara itu, mereka mempertahankan keyakinan mereka pada pertolongan Allah dan harapan akan kemenangan. Dengan cara itu, mereka mempertahankan stamina perlawanan yang konstan. Kebiasaan-kebiasaan yang khas itu biasanya berbentuk ibadah mahdhoh, tetapi biasanya disertai juga dengan perilaku-perilaku tertentu yang sangat pribadi. Misalnya dua contoh berikut ini:


Dalam suatu peperangan. Kaum Muslimin menemukan betapa kekuatan Ibnu Taimiyah melampaui para mujahidin lainnya. Merekapun menanyakan rahasia kekuatan itu pada Ibnu Taimiyah. Beliau menjawab, "Ini adalah buah dari Ma'tsurat yang selalu saya baca di pagi hari setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari. Saya selalu menemukan kekuatan yang dahsyat setiap setelah melakukan wirid itu. Tapi, jika suatu saat saya tidak melakukannya, saya akan merasa seperti lumpuh hari itu."


Suatu saat, dalam perang Yarmuk, Khalid Bin Walid menyuruh dengan marah beberapa pasukannya untuk mencari topi perangnya yang hilang dari kepalanya. Beberapa saat kemudian pasukannya muncul dan melaporkan kalau topi Khalid tidak berhasil ditemukan. Khalid pun marah dan menyuruh mereka mencari kembali. Akhirnya mereka menemukannya. Khalid kemudian merasa perlu menjelaskan sikapnya yang unik itu. "Di balik topi perang saya ini ada beberapa helai rambut Rasulullah saw. Tidak pernah saya memasuki suatu peperangan dan memakai topi ini, melainkan pasti saya merasa yakin bahwa Rasulullah saw mendoakan kemenangan bagi saya."


Itu hanyalah sebentuk hubungan Khalid yang sangat pribadi dengan Rasulullah saw yang pernah menggelarinya "pedang Allah yang senantiasa terhunus".


Anis Matta

PKS Usung Tamsil Linrung Calon Wali Kota Makassar


MAKASSAR - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulsel sepakat mengusung legislator PKS DPR RI Tamsil Linrung sebagai bakal calon (balon) wali kota Makassar periode 2014-2019.

Sekretaris Umum DPD PKS Makassar Mudzakkir Ali Djamil, mengatakan, PKS mentok akan mengusung Tamsil Linrung sebagai kader internal PKS pada pilwali Makassar 18 September 2013 ini.

"Kami sudah rapatkan di kantor DPD PKS, kami sepakat untuk mengusung Pak Tamsil Linrung sebagai calon wali kota, beliau itu kader PKS dan punya jaringan kuat di Makassar," kata legislator PKS DPRD Kota Makassar ini kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network), Senin (29/4/2013).

Menurut salah satu bakal calon wakil wali kota PKS ini, modal suara Tamsil Linrung selama dua periode di DPR RI sudah sangat mumpuni untuk bertarung pada Pilwali Makassar ini.

"Waktu pileg pertama, Pak Tamsil meraih dukungan 80 ribu suara khusus di Makassar, belum lagi jaringan fanatik beliau masih solid sampai sekarang, beliau putra Bugis yang besar di Makassar. Kami yakin beliau bisa, tinggal kami mencarikan pasangan wakil dari partai lain yang cocok," Mudzakkir menambahkan.

PKS punya lima kursi di DPRD Kota Makassar, syarat delapan kursi. "Makanya kami akan cari calon wakil yang bisa mencukupi syarat tersebut," ujar Muda, sapaan Mudzakkir.

Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulsel Syamsari Kitta, menyambut baik keinginan DPD PKS Makassar.

"Ya, itulah makanya kami memberi deadline kepada DPD PKS Makassar untuk mengerucutkan kontestan Pilwali PKS, kami kasih waktu sepekan, pokoknya kami punya kader ini andal untuk Pilwali Makassar," kata legislator PKS DPRD Sulsel ini kepada Tribun, di Kantor DPRD Sulsel, Makassar, Senin (29/4/2013).

Syamsari berharap, PKS sesegera mungkin dapat membangun dan menetapkan koalisi parpol yang tepat.

"Sekarang ada komunikasi dengan PAN dan Partai Demokrat, sebaiknya itu segera dikerucutkan," Syamsari menambahkan.

Sebelumnya, Muda dan legislator PKS DPRD Kota Makassar Iqbal Abdul Djalil digadang-gadang PKS maju sebagai balon wakil untuk balon wali kota dari eksternal PKS. Namun, keduanya berhitung ulang atas kehadiran Tamsil Linrung.

"Sebagai kader, kami selalu taat dan patuh mekanisme, kita mau menang, apalagi Pak Tamsil ini sangat potensial dan beliau mau," ujar Muda.

Kehadiran Tamsil Linrung menambah kembali bursa pilwali Makassar yang beberapa hari terakhir surut. Banyak figur balon wali kota Makassar menyerah sebelum bertanding.

Berikut pasangan balon wali kota dan wakil wali kota Makassar:

* Muhyina Muin-Syaiful Saleh (independen)
* Rusdin Abdullah-Idris Patarai (Independen)
* Adil Patu-Isradi Zainal
* Danny Pomanto-Syamsu Rizal
* Erwin Kallo-Hasbi Ali
* Herman Handoko-Latief Bafadal
* Supomo Guntur, bakal wakil Haris Yasin Limpo, Farouk Mappaselling Betta, dan Kadir Halid
* Apiaty Kamaluddin (masih mencari pasangan)
* Andry-Adi Rasyid Ali
* Tamsil Linrung
* Ruslan Sudjaja-Hamrad
* Dewi YL-Busrah Abdullah

sumber *http://www.tribunnews.com

Lagi... Tentang Ikhwan Akhwat Yang Jatuh Cinta, by: @arnismart

Wah, ngomongin tentang cinta ndak bakal bosan jadi ulasan zaman. Tapi ini bukan cinta biasa lho!!! Cinta luar biasa antara akhwat dan ikhwan. Kalian pasti pernah dengarkan istilah akhwat ikhwan, yang di lekatkan untuk manusia yang acap kali tersisihkan oleh zaman tapi mampu membangun peradaban. 

Ikhwan gelar untuk lelaki yang penampilannya super sederhana dengan janggut tipis di dagunya, dan ada tanda sujud di jidadnya. Penampilannya tak modis tapi rapi, lebih terkesan seperti bapak-bapak. Betul ndak ya? he he... afwan ya wan, klu pemaparan ane salah jangan marah ya. 

Untuk akhwat, wanita yang notabene sholehahnya minta ampuiiin, jilbabnya super lebar menutupi lekuk indah tubuhnya, suaranya lembut dan penuh ketegasan, ndak mendayu-dayu apalagi merayu, wajahnya teduh dan kerapkali nunduk kalau jalan. Sedang nyari apa wat? Uangnya ada yang jatuh ya... hi hi (becanda). Nah, yang lebih aneh lagi kalau akhwat dan ikhwan berkomunikasi kudu pake hijab atau tabir, katanya sih untuk jaga hati, yang menarik dari ini semua adalah polemik cinta di kalangan makhluk aneh tapi di cintai Allah ini.

Akhwat dan ikhwan?! Jatuh cinta?! Emang bisa?! Ya bisalah...

“Akhwat or ikhwan juga manusia kaleee”. Mereka juga bisa jatuh cinta, itu fitrah yang di berikan oleh Allah. “So, ndak ada yang salah dunks, kan udah jadi sunnatullah, kalau rasa cinta antara lawan jenis itu memang ada, kalau ndak berarti mereka ndak normal dunk?” Eits tunggu dulu! Tetap ada aturan mainnya bro, islam itu syamil ndak setengah-setengah, dan islam juga tawarkan koridor syar’i tentang masalah yang satu ini. Penasaran? Yuk simak ulasan di bawah ini… semoga bermanfaat ^_^


***

Yup! Yang namanya Cinta, apalagi Cinta antar lawan jenis, hal itu mah wajar-wajar saja. Yang gak wajar itu, kalo rasa cinta yang ada pada diri kita malah membuat kita melakukan hal-hal yang gak sepantasnya dilakukan (apaan tuh?!). Apalagi oleh ikhwan akhwat. Perlu diketahui, gelar ikhwan akhwat itu bukan gelar sembarangan. Yang ada di pikiran kebanyakan orang nih, yang namanya ikhwan akhwat itu gak nganut yang namanya pacaran. Ikhwan akhwat lebih nganut sistem ta’aruf sebelum nikah. Gaya pacaran ikhwan akhwat. Ya, setelah mereka nikah nanti.

Lantas, bagaimana sebenarnya kondisi interaksi ikhwan akhwat itu sendiri?! Apakah seperti yang di duga kebanyakan orang pada umumnya?. Akankah interaksi yang dilihat selama ini di luaran sama seperti yang aslinya?

Banyak orang yang memperhatikan bahwa ikhwan akhwat itu sangat menjaga dalam berinteraksi. Namun terkadang, ikhwan akhwat juga bisa khilaf. Loh kok khilaf?! Maksudnya apa?!.

Ada hal-hal yang terkadang sulit dilakukan ikhwan akhwat untuk menjaga interaksi itu. Misalnya dalam kegiatan suatu organisasi masyarakat/sosial. Terkadang sulit untuk menundukkan pandangan atau tidak bercanda secara berlebihan. Hal ini mungkin masih bisa dimaklumi karena kondisinya yang cukup heterogen. Niatnya sih pada awalnya “ya, jangan kaku-kaku amat!, agar dakwah lebih menyentuh semua lapisan masyarakat”. Hingga, terkadang pencairan suasana berlebihan tak dapat dielakkan. Tapi, kalo kondisinya lebih banyak orang yang paham akan batasan interaksi, apakah itu diwajarkan?!

Seharusnya ikhwan akhwat tetap menjaga interaksi. Atau kalaupun akhirnya memang tidak bisa dihindari untuk ‘mencair’, ya sudah lakukanlah interaksi itu sewajarnya, jangan sampai lebur kebablasan dan akhirnya malah mengenyampingkan nilai syar’i dalam pergaulan. Gaul boleh tapi tetap dalam koridor yang seharusnya, tidak boleh seradak-seruduk atau malah ngalur ngelindur tanpa kejelasan. Ikhwan akhwat sebagai aktivis da’wah harus punya sistem pengentalan diri.

Ibarat suatu fluida, jika dia berada di tempat yang sempit atau berada di suatu pipa yang diameternya kecil, maka untuk dapat melewati itu, dia perlu mengurangi kekentalannya, sehingga fluida itupun dapat mengalir dengan lancar. Namun jika memang fluida itu telah berada di pipa dengan diameter yang lebih besar, maka kekentalannya perlu dikembalikan seperti semula agar mengalirnya fluida itu tetap konstan seperti aliran sebelumnya. Nah seperti itu pulalah dengan interaksi yang seharusnya mampu dilakoni oleh ikhwan akhwat yang bergelar aktifis dakwah.

Ada juga kasus ikhwan yang curhat ke akhwat ataupun sebaliknya. Karena saling menganggap saudara sehingga dalam berinteraksi terlampau dekat layaknya saudara kandung. Memang betul sih, bahwa persaudaraan yang dibangun ‘di sini’ atas dasar aqidah bukan pertalian darah. Walaupun hanya menjadikan tempat curhat dan gak lebih dari sekedar saudara, tapi sebaiknya tetap berhati-hati karena masalah hati gak ada yang tau. Sebagaimana firman Allah: “Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati” (QS 64:4).

Ingat! Apa yang tersembunyi dalam hati kita, Allah juga akan mengetahuinya. Tetap saja, itu bukan mahramnya walaupun hanya sebatas berakrab-akrab ria. Bisa aja hari ini curhat-curhatan, eh besoknya mulai timbul ‘rasa’ yang berbeda. Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, yang bisa menganggu dakwah. Apalagi bila yang dicurhatkan adalah masalah pribadi yang notabene tidak ada sangkut pautnya dengan da’wah. Atau bisa saja si ikhwan menganggap si akhwat sebagai saudara biasa, tapi ternyata si akhwat malah punya perasaan yang berbeda, begitupun sebaliknya. 

Yang lebih parah lagi nih, kalau mereka yang belum paham melihat hal itu, bisa-bisa mereka jadi illfeel sama ikhwan-akhwat. Atau terkadang, mereka yang sudah paham pun bisa saja jadi su’udzon melihat interaksi ini, sehingga menganggap si ikhwan dan akhwat tersebut telah terjangkit “VMJ (Virus Merah Jambu)”. Padahal ikhwan dan akhwat tersebut tidak punya perasaan apa-apa, cuma sebatas saudara atau teman biasa. Sehingga, ada benarnya juga jika kita sebaiknya menjaga interaksi dengan lawan jenis. Dan ini pastinya ndak hanya berlaku terhadap ikhwan akhwat saja.

Lebih baik menjaga bukan? Daripada terjadi fitnah! Kan bisa berabe. Kalau mau curhat, ya utamakan sesama jenis dulu. Selain lebih aman dan terjaga, memang begitulah seharusnya ketika ada seorang ikhwan ataupun akhwat yang curhat ke lawan jenisnya, maka tempat yang di curhatin itu seharusnya mengarahkan seseorang ke sesama jenis, yang merupakan teman dekatnya sehingga si ikhwan ataupun akhwat bisa di tangani langsung tanpa lintas gender. Agar tak terjadi hal-hal yang tak sesuai dengan kaidah syar’i.

Ok, yang terpenting adalah kita saling menasehati dengan cara yang terbaik. Kalau ikhwan yang melampaui batas kepada akhwat, akhwatnya harus tegas. Demikian pula sebaliknya. Sesama ikhwan dan sesama akhwat juga harus ada yang saling mengingatkan dengan tegas. Ingat! tegas bukan berarti harus marah-marah, apalagi dengan cara ngedumel >.< karena kita tentunya tahu bahwa tak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Semua manusia tak luput dari yang namanya salah dan khilaf. Jika memang mengaku bahwa kita bersaudara, maka ingatkanlah! Tegurlah! Jangan biarkan saudara kita terjerembab.

Terkait dengan cinta, sekali lagi diingatkan bahwa akhwat juga bisa jatuh cinta. Ikhwan juga bisa jatuh cinta. So, jangan lupa senantiasa menjaga hati, hati-hati dengan perasaan hati, jangan sampai sakit hati karena yang dituju tak sampai ke hati. Gaul boleh tapi tetap kudu syar’i. Hindari interaksi hati dengan yang bukan menjadi hak tapi hiasilah hati dengan cinta hakiki. Jangan mau jatuh cinta tapi bangunlah cinta di atas keimanan


Lah, kalau sudah terlanjur jatuh gimana??? Datanglah ke murobbi/yahmu katakan niatmu pada mereka, mintalah saran terbaik dari mereka. Jika siap menikah maka tafadhol berproseslah jika hal itu memungkinkan, jika tidak maka berpuasalah, perbanyak istighfar dan mohon ampunlah pada Allah. Tetaplah jaga hijab dimana dan kapanpun kita berada… OK ^_~

Salam Cinta | Kerja | Harmoni

Nasehat untukmu, untukku dan untuk kita semua

Moga bermanfaat ^_^


sumber *http://lifestyle.kompasiana.com | @arnismart on Twitter 

PKS dan Maher Zain

Sejak kemarin beredar foto kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama Maher Zain di Turki. Foto tersebut dengan cepat tersebar luas di media sosial. Mengingat belakangan ini banyak foto hoax, ada pula yang mempertanyakan keaslian foto tersebut dan jika benar, ada apa gerangan Maher Zain bertemu kader PKS pada konsolidasi kader PKS luar negeri?

Asli, Bukan Hoax

Foto Maher Zain yang bersalaman dengan Aboe Bakar yang beredar luas di media sosial tersebut adalah foto asli, bukan hoax. Foto tersebut diunggah Aboe Bakar melalui akun twitternya, @aboebakar15, Jum’at (26/4) siang.

Saat itu, Ketua DPP PKS Bidang Hukum dan HAM itu berada di Turki untuk mengikuti konsolidasi kader PKS luar negeri. Sebelum acara dimulai, kader PKS kelahiran 15 September 1964 itu mampir di Ayashopia. Di sanalah ia bertemu Maher Zain dan foto bersama. Keduanya terlihat akrab agaknya karena sama-sama muslim dan aktifis dakwah. Selain itu, Maher Zain juga pernah berkolaborasi dengan Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat yang juga kader PKS, pada 'Malam Amal' (Charity Night) di Gedung Sate, Bandung, 4 Oktober 2012 lalu.


Konsolidasi Kader PKS Luar Negeri

 


Kehadiran Aboe Bakar dan pengurus DPP PKS lainnya, seperti Andi Rahmat, Fahri Hamzah dan Mahfudz Siddiq, di Turki adalah dalam rangka menghadiri konsolidasi kader PKS luar negeri.

Acara yang puncaknya adalah orasi Presiden PKS Anis Matta tersebut diikuti oleh kader-kader PKS dari puluhan negara mulai dari Rusia, Pakistan, Jerman, Inggris, Prancis, Yordania, Belanda, Jepang, Mesir hingga Arab Saudi.

Dalam orasinya, Anis Matta mengajak mereka meniru perjuangan Al Fatih. Diantaranya dengan cara memelihara kebahagiaan di dalam jiwa, menguatkan tekad dan melakukan langkah beyond imagination. [IK/bersama dakwah]

Diskusi Sederhana ala PKS di Benteng Penaklukan Konstantinopel


 
 
Foto: Rachmadin Ismail/detikcom 
Rachmadin Ismail - detikNews
 
Istanbul - Gaya kepemimpinan sang penakluk kerajaan Konstantinopel Muhammad Al Fatih menginspirasi kader-kader PKS. Diskusi sederhana pun dibuat di sekitar benteng penaklukan guna mengingat kembali suasana kala itu.

Hadir sebagai pembicara diskusi, Presiden PKS Anis Matta, ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid dan ketua Komisi I DPR dari PKS Mahfudz Siddik. Mereka duduk di sebuah batu bekas benteng konstantinopel di taman museum Panorama, Istanbul, Turki, Minggu (28/4/2013). Di bagian belakang, terlihat benteng yang masih kokoh berdiri sejak beberapa abad lalu.

Puluhan kader PKS dari Jakarta dan yang berdomisili di luar negeri ikut dalam diskusi ini. Mereka duduk lesehan di rerumputan dan di bawah pohon yang rindang. Sebuah pengeras suara kecil digunakan supaya pembicara terdengar. Sangat sederhana.

"Ini seperti diskusi waktu kuliah dulu di ITB, sangat simple," kata Anis sebelum acara.

Hidayat menjadi pembicara pertama. Mantan Presiden PKS itu menjelaskan kembali secara detail tentang sejarah penaklukan Konstantinopel di abad ke-15. Tak lupa, gaya kepemimpinan Muhammad Al Fatih pun dijabarkan.

Sementara Mahfudz bicara soal sejarah politik luar negeri Indonesia, mulai dari era Orde Lama hingga Reformasi.

"Ini adalah langkah kita untuk mendekat. Semoga Muhammad Al Fatih pernah duduk di sini dan jalan di sekitar sini," kata Mahfudz.

Anis Matta menjadi pembicara terakhir yang mengaitkan sejarah peradaban manusia dan perkembangan di Indonesia.

(mad/nrl)

*http://news.detik.com/read/2013/04/29/134150/2232963/10/

Minggu, 28 April 2013

PKS Berpeluang Menjadi Pemenang Pemilu 2014

Indo Barometer baru saja merilis hasil survei mengenai elektabilitas parpol saat ini, atau hanya sekitar satu tahun menjelang Pemilu di gelar. Dalam survei yang disponsori oleh PDIP tersebut PDIP dan Golkar berturut-turut menduduki posisi pertama dan kedua dengan perolehan masing-masing 18.8% dan 17.5 %.
Hal  menarik dari hasil survei tersebut adalah Partai Demokrat dan PKS terpuruk dengan perolehan masing-masing 4.8% dan 1.9%. 
 
Angka perolehan PD yang hanya 4.8%, anjlok dari hampir 21% pada pemilu 2009, mungkin tidak terlalu mengejutkan mengingat mega skandal korupsi Hambalang yang mendera partai ini dan menyeret sejumlah petinggi partai termasuk sang Ketum cerdik Anas Urbaningrum.
 
Perolehan PKS hanya 1.9%? BeningPost meragukan hal ini. Meskipun PKS sendiri tengah pusing dengan skandal suap impor sapi yang juga menggusur presiden alias ketumnya Luthfi Hasan Ishaq (LHI), PKS adalah partai kader yang memiliki captive market sendiri sehingga partai yang juga mengklaim partai dakwah ini tidak akan pernah benar-benar terpuruk. Malah saya memperkirakan PKS akan menjadi pemenang di Pemilu 2014 dengan beberapa alasan.
 
Pertama, PKS adalah partai yang ideologinya benar-benar bisa menggerakkan. Dalam beberapa kolom sebelumnya saya menyebut bahwa PKS yang memiliki basis pendukung Islam Sunni-Wahabi konservatif sangat mirip dengan Partai Republik di AS yang mengandalkan dukungan basis utama kelompok Kristen kulit putih konservatif. 
 
Fakta sejarah menunjukkan, sejatuh-jatuhnya Partai Republik, mereka selalu berhasil menghimpun kekuatan untuk bisa bangkit kembali dan merebut kekuasaan dari Partai Demokrat.
 
Salah satu faktor penentunya adalah kekuatan ideologi kelompok ultra konservatif, di samping sokongan dana dari kelompok superkaya yang secara tradisional lebih condong memilih Partai Republik. Partai Demokrat kini bisa mengimbangi Partai Republik di pemilu-pemilu karena mereka juga memiliki dukungan dari kelompok ultra-liberal dan sokongan dana dari miliuner-miliuner perusahaan teknologi dan selebriti/pengusaha Hollywood yang merasa terancam dengan agenda-agenda kelompok konservatif.
 
Kedua, PKS jauh mengungguli PD dalam crisis management. Ketika PD bertindak sangat lambat dalam menangani kasus korupsi Hambalang, terutama dalam hal penggusuran Anas, PKS bertindak sangat cepat dalam menangani kasus skandal suap impor sapi yang melibatkan LHI.
 
Tanpa harus menunggu lama dan melakukan tindakan cover-up, LHI langsung diminta mengundurkan diri, kemudian PKS melakukan tobat nasional dan memanfaatkan momentum Milad ke-15 di Semarang untuk konsolidasi internal. Tindakan cepat ini merupakan langkah cerdas untuk memulihkan citra partai. Saya pribadi yang apatis dengan semua parpol angkat topi dengan langkah PKS ini.
 
Ketiga, keberhasilan PKS memenangkan pilkada Jabar dan Sumut menjadi sumber energi baru bagi 'the base' alias basis pendukung PKS yang sempat nglokro. Dengan keberhasilan di dua Pilgub basis pendukung PKS kini memiliki semangat penakluk ala Janghis Khan. Bahkan PKS kabarnya optimis bisa memenangkan Pilgub Jateng karena sukses menggaet Wagub Jateng dan 'kader yang terbuang' dari PDIP, Rustiningsih, sebagai vote getter.
 
Dengan ketiga faktor di atas, dan beberapa faktor lain yang saya akan coba bahas di kolom mendatang, saya berani mengatakan PKS bisa menjadi pemenang pemilu di 2014.
 
'Pemenang' di sini bukan berarti PKS akan memperoleh kursi terbanyak di pemilu legislatif, atau kader PKS akan memenangi pilpres 2014. PKS hampir mustahil meraih kursi terbanyak di parlemen atau manjadikan Anis Matta atau Hidayat Nurwahid menjadi presiden. Tapi PKS bisa meraih kursi signifikan--8% - 10%-- di parlemen sehingga capres dari partai manapun mau berkorban apa saja untuk menggaet PKS demi mencapai treshold capres 20%.
 
Dalam pemilu AS, PKS bisa seperti negara bagian Ohio. Dengan electoral vote hanya 18, jauh lebih rendah dari Florida dengan electoral vote 29, Ohio menjadi negara bagian kategori swing state yang paling menentukan dari sekitar 10-12 swing states atau battleground states dalam pilpres AS.
 
Jika pilpres AS 2012 yang melibatkan 50 negara bagian diibaratkan perang maka perang yang sebenarnya hanya terjadi di Florida, Ohio, Nevada, Colorado, Iowa, Michigan, Virginia, Pensylvania, Wisconsin, North Carolina dan New Mexico. Dan perang berakhir ketika hasil quick count menunjukkan Obama menang tipis atas Romney di Ohio.
 
Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi PKS untuk bisa menjadi seperti partai penentu seperti halnya Ohio. Saya akan akan mencoba membahas dalam kolom-kolom mendatang.
 
Atau mungkin pembaca BeningPost dari lingkaran dalam PKS tertarik untuk mendiskusikan hal ini sambil ngopi-ngopi di kantor redaksi BeningPost? Mari.  


(msm)
foto: kompas

*http://beningpost.com/read/5898/pks-berpeluang-menjadi-pemenang-pemilu-2014

PKS : Wajah Baru Partai Politik di Indonesia

 
Oleh BAMBANG ARIANTO

Dalam teori kepartaian di Indonesia, masih banyak kesalahfahaman dalam menafsirkan roh partai politik. Kesalahan yang sangat  fundamental dilakukan oleh banyak pihak dan rakyat dalam menilai realitas partai politik adalah sebagai sebuah entitas politik yang sempit dan bisa dikatakan tunggal. Sehingga yang didapat oleh publik adalah sebuah akrobat politik yang menimbulkan kekeliruan terhadap entitas partai politik. 


Rakyat menilai partai politik lebih bergulat pada logika kompetisi dan tentunya haus kekuasaan. Parpol juga tidak jauh dari sepak terjang para koruptor yang selalu membawa penyakit kronis korupsi. Lagi-lagi parpol mendapat sebuah predikat sebagai institusi yang paling bermasalah. Belum lagi beberapa survei kontemporer menunjukkan rekam jejak partai politik di Indonesia menjadi sebuah institusi yang paling tidak dapat dipercaya. Hal ini semakin  menguatnya gerakan deparpolisasi ditengah masyarakat. 

Bila kita memahami teori kepartaian sebenarnya partai politik adalah sebuah realitas yang kompleks. Kompleksitas inipun sudah banyak disederhanakan oleh beberapa tipologi tertentu. Tipologi partai sendiri dapat dikategorikan dalam tipe, kelompok atau model tertentu. Tentunya tipologi ini juga bersifat ideal, meskipun tidak semua parpol demikian karna setiap partai politik mempunyai sifat-sifat lebih dari satu tipe partai. Artinya partai politik itu juga mempunyai beberapa tipologi ideal yang dapat menjadi sebuah institusi bermanfaat dan bisa dipercaya dimata masyarakat.

PKS : Cinta, Kerja dan Harmoni


Bicara partai politik di Indonesia, sampai saat ini kita belum menemukan partai yang mampu menjadi sebuah entitas politik yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik sebagai penyokong demokrasi. Sesuai teori kepartaian di Indonesia menunjukkan belum ada partai yang mampu menjalankan fungsinya sebagai institusi politik yang dapat dipercaya publik. Tapi setidaknya PKS saat ini telah mendekati menjadi partai politik yang mampu menjadi artikulasi kepentingan rakyat

Walau partai ini baru saja mengalami nasib tragis akibat tersandungnya mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) dalam impor daging sapi. Kasus ini sangat disayangkan ditengah-ditengah partai politik di Indonesia untuk membangun kepercayaan publik. Tidak ayal lagi kasus ini akan sedikit banyak akan berpengaruh pada elektoral PKS di pemilu 2014. Walau kasus inipun tidak akan berpengaruh pada kader PKS atau party ID, akan tetapi dimata publik ini sangat berpengaruh pada perolehan suara PKS yang berasal dari Undecided voters.

PKS bisa dikatakan menjadi satu-satunya dari banyak partai yang bergerak cepat dalam mengembalikan kepercayaan publik dengan perbagai upaya konsolidasi internal pasca kasus impor daging. Gerakan penyegaran spiritual kader akan sedikit banyak membantu mengikis demoralisasi kader. 

Banyak partai di Indonesia yang kadernya terlibat korupsi malah hanya berkutat pada konflik internal tanpa ada upaya penyelamatan partai. Publik yang terlanjur menstempel jelek PKS saat ini mulai berfikir ulang karna gerakan penyelamatan partai di PKS sangat begitu sistematis. Ditengah-tengah menurunnya kepercayaan publik terhadap partai politik, PKS pun mencoba kembali menarik simpati publik dengan meluncurkan sebuah tagline baru “cinta, kerja dan harmoni”. Hal ini akan kembali mempertontonkan pada publik bahwa PKS telah berusaha memperbaiki borok partai ataupun penyakit demoralisasi kader. PKS pun berharap pada rakyat untuk dapat memaafkan partai ini yang pernah tersandung korupsi politik. Tagline yang begitu low profile ini akan dapat melahirkan persepsi baru bagi publik bahwa partai politik juga mampu menjadi pembawa aspirasi rakyat. Publik menilai peluncuran cinta, kerja dan harmoni benar-benar akan sesuai dengan hakikatnya dan mampu melegitimasi partai politik dihati sanubari rakyat. Peluncuran ini pun bertepatan dengan Milad PKS ke 15 yang digelar di kompleks Lawang Sewu Semarang, yang dikenal sebagai daerah dengan basis massa merah terkuat di Indonesia.


Wajah Baru Partai Politik

Ditengah kesibukan menghadapi pesta demokrasi lima tahunan. Partai ini mencoba sesuatu yang baru dari yang biasanya dilakukan dalam proses rekruitmen politik. Calon anggota legislatif  yang ditampilkan dipublik hampir 90% berasal dari internal partai dan tidak satupun berasal dari kalangan artis. Ini membuktikan pada publik bahwa partai ini telah berhasil melalukan regenerasi kader dengan sangat baik. Ditengah gencarnya partai lain memburu artis sebagai peraup suara. Langkah yang jarang ditemukan di partai lain dinegeri ini akan membuat PKS akan mampu melahirkan kader-kader pekerja politik yang terjamin kapabilitas dan integritasnya. Ditambah lagi pembentukan karakter kader ideologis dengan perlbagai pembekalan internal maupun sekolah partai ala PKS.


Banyak pihak meragukan PKS mampu mendulang suara yang signifikan ketika partai ini tidak tertarik sedikitpun melirik artis sebagai caleg nya.Hal ini membuktikan PKS telah mampu menunjukkan lokus kekuasaan partai politik yang bersifat menyebar dan bukan oligarkis. Artinya proses rekruitmen politik di PKS tidak memakai teori the owner of the party, karna pemilihan caleg PKS melalui penyaringan suara arus bawah sehingga caleg yang dihasilkan sangat terseleksi dengan baik dan tentunya melalui persetujuan selektor kandidasi yang teruji. 

Partai ini telah mengadopsi model rekruitmen politik dengan model inkulsif artinya setiap kader boleh menjadi kandidat politik, dan pembatasnya hanya sebuah regulasi dan selektor sebuah kontinum kandidasi dengan catatan tetap memperhatikan suara arus bawah. Sedangkan dipartai lain kita tidak menemukan pola rekruitmen politik yang ideal dan bahkan banyak terjadi penyimpangan antara pola inklusif atau ekslusif. Malah ada partai yang secara makro berkarakter partai kader tapi bila dilihat dari proses rekruitmen politik terjadi penyimpangan dan bahkan oligarkis, sehingga banyak kader yang berjasa maupun potensial dipartai malah tidak masuk dalam proses kandisasi legislatif.
Banyak peneliti menilai pemilihan artis sebagai caleg akan sangat beresiko tinggi, karna banyak artis yang tidak mempunyai kapabilitas menjadi wakil rakyat. Seperti dikatakan sosiolog UGM, Arie Sujdito, banyak partai menjadi partai pemalas karna terlalu banyak berharap dari para artis dan tokoh yang dianggap populer. Fenomena rekruitmen politik bergaya instan ini semakin membuktikan malasnya parpol melahirkan calon pemimpin bangsa. 


Para caleg  instan ini kebanyakan tidak memiliki kemampuan intelektual, track record sebagai pekerja politik. Inilah yang ditakuti ketika tidak ada seleksi yang jelas pada caleg yang tidak memiliki indentifikasi kepartaian (party identification) maka tidak ada jaminan akan dapat membenahi demokratisasi. Jangan aneh bila nantinya perilaku partai politik acap kali dicederai oleh perilaku elit partai yang tidak sesuai dengan norma. 

PKS setidaknya telah mampu mempertahankan fungsi agregasi dan artikulasi dalam proses rekruitmen politik. Publik akan menunggu kerja nyata partai ini dalam upaya perbaikan citra partai politik khususnya partai Islam ditanah air. Langkah substansial diyakini PKS mampu menampilkan kerja-kerja organisatoris yang lebih merakyat. Ini semakin mengukuhkan wajah baru partai politik di Indonesia yang lebih reprensentatif. Wajah baru partai politik di Indonesia patut disandang oleh PKS sampai saat ini. Selamat Milad ke 15 buat Partai Keadilan Sejahtera.

Bambang Arianto, Peneliti Partai Politik di
Bulaksumur Empat Research and Consulting (BERC) Yogyakarta

Catatan Seorang Ketua RT







Tenang Sapardi
Ketua RT Bintaro, Pegawai



"PKS, tak mampu ku membalas...."


Banjir minggu lalu menyisakan kenangan dan kisah yang tidak bisa saya lupakan. Saya mendapat tugas selama 3 (tiga) hari di Kantor Wilayah Jawa Tengah dan kantor-kantor pelayanan disekitar Jawa Tengah.

Kamis sore tanggal 18 April ketika sedang melakukan uji petik tempat pembayaran di kota Karang Anyar, saya mendapat sms dari asisten rumah tangga kami bahwa Bintaro (Jakarta) hujan deras sejak siang hari dan air mulai tinggi di jalanan komplek.

Petang harinya katika saya sedang melakukan rapat koordinasi di kota Solo, saya kembali mendapat sms bahwa banjir mulai masuk ke rumah-rumah warga termasuk rumah saya. Saya memutuskan untuk terbang ke Jakarta malam itu juga meski tugas saharusnya sampai hari Jumat, saya meminta anggota tim saya untuk menyelesaikan tugas yang masih harus diselesaikan.

Ketika sedang persiapan pulang saya mendapat telepon bahwa air telah setinggi lutut, seorang ibu menelepon dan menyampaikan bahwa di rumahnya ada seorang nenek yang sudah uzur dan di rumah sendirian karena anaknya masih di kantor, telepon lain mengatakan bahwa anak-anaknya di rumah masih kecil tanpa ada penjaganya karena asistennya izin tidak bisa bekerja sedangkan kedua orang tuanya masih dalam perjalanan dari tempat kerja, dan beberapa telepon lain yang senada karena kebetulan saya sebagai Ketua RT.

Saya sampaikan kepada mereka bahwa akan saya usahakan untuk terbang ke Jakarta malam ini juga untuk mengantisipasi kondisi darurat jika banjir semakin membesar. Sembari mencari jadwal penerbangan Solo-Jakarta saya berusaha menghubungi sekuriti dan beberapa warga yang saya punya nomor contact-nya namun tidak ada yang berani mengecek rumah warga karena arusnya cukup deras katanya.

Akhirnya saya tiba di Jakarta dan sampai di komplek perumahan saya sekitar jam 23.00 malam, saya lihat tim SAR kader kader PKS telah berada di lokasi, dan telah melakukan penyisiran rumah warga dan evakuasi warga yang memerlukan pertolongan. Termasuk keempat anak saya telah dievakuasi ke rumah warga yang tidak terkena banjir.

Saya sebagai ketua RT atas nama warga mengucapkan terima kasih  atas bantuannya, dan atas nama pribadi juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya. Semoga PKS menjadi partai yang amanah bersih dan senantiasa peduli dengan masyarakat.

Harapan saya agar PKS selalu hadir di tengah masyarakat apalagi ketika sedang terjadi bencana ditengah masyarakat. Alangkah indahnya kalau partai partai lain mengikuti jejak langkah PKS tentunya masyarakat akan memperoleh manfaat yang jauh lebih besar.  Sekali lagi terima kasih kader kader PKS.

PKS Peduli Kapan Saja


*http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/04/26/terima-kasih-kader-pks-554742.html

”Dakwah ini adalah jalan hidup saya” | Muallaf Story

Saya adalah ibu rumah tangga biasa yang beraktifitas dakwah melalui Partai PKS. Tapi saya merasa bahwa dunia dakwah itu memang luar biasa; ada rasa haru disela-sela episodenya, tapi kadang juga ada kejutan-kejutannya. Untuk menjelaskan hal ini saya ingin berbagi kisah.



***

Begini  kisahnya.  Sekitar 8 tahun yg lalu saya pernah bertemu dgn seorang muslimah sebut saja namanya Halimah, yg tempat tinggalnya jauh dari kota tempat saya tinggal. Singkat kisah dia bercerita tentang adik lelakinya yg berketepatan tinggal dekat dgn lingkungan saya, tepatnya di kota medan. Dia menceritakan keluhannya bahwa adiknya menaruh hati pada seorang perempuan. Dan oleh karenanya dia berharap agar mereka segera menikah agar tidak berlama-lama dalam fitnah. Namun yang menjadi kegalauannya perempuan itu non muslim, bahkan  keduanya bertekad akan  meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Dan sebagai konsekwensi hukum Islam si gadis harus siap memeluk islam. Untuk yang terakhir ini  Halimah meminta peran saya.

Akhirnya saya bertemu dgn si gadis dan berdialog sedikit tentang Islam. Alhamdulillah, pada akhirnya beliau memeluk agama islam dgn ikhlas. Proses syahadatpun berlangsung  dgn dihadiri pemuka masyarakat sekitar, juga paman beliau yg masih non muslim. Sejak itu pulalah gadis ini resmi menjadi seorang muslimah. Dan dalam benak saya dia merupakan tanggung jawab saya kelak untuk mengajarkannya bagaimana menjadi seorang muslimah. 

Beberapa waktu kemudian niat sang kakak tadi utk menikahkan adiknyapun terpenuhi. Karena saya merasa dia adalah tanggung jawab saya, saya ikut mengantarkan nya menikah di KUA setempat. Bapak kepala KUA menasihati pihak pria agar memberikan pemahaman dan pengajaran islam kepada sang istri, sebab dia adalah seorang muallaf.

Alangkah sedihnya saya saat sang suami mengatakan bahwa dia juga harus banyak dibimbing, karena dia juga punya kebiasaan buruk selama ini, seperti minum minuman keras, begadang, bahkan berjudi. Saat itu perasaan saya bercampur aduk, mampukah si istri mempertahankan keislamannya dgn keadaan seperti itu? Namun entah mengapa perasaan saya mengatakan bahwa si istri akan bisa bertahan. Dan terus terang sejak saat itu pula saya seperti merasakan adanya kedekatan bathin yg mendalam.  Saya mulai menyayanginya dan menganggap dia adalah adik kandung saya yg baru saya temukan. Sangat berbeda sekali sewaktu pertama sekali saya bertemu dgnnya.

Tak lama setelah menikah, dia berkunjung kerumah saya. Sambil bercerita saya menganjurkannya utk belajar sholat dan membaca Alquran. Memang saat itu saya juga aktif mengisi halaqoh pengajian ibu-ibu, jadi saya rasa dia juga punya hak utk diberikan bimbingan. Sempat saya berfikir apakah suatu saat dia juga bisa bergabung dalam dakwah ini? aaaah rasanya perlu proses yg sangat lama utk itu, pikir saya. yg penting saat ini dia sudah bisa sholat dan mengaji saja itu sudah cukup.

Akhirnya kami menyepakati waktu utk belajar, setelah selesai maghrib dia datang kerumah saya utk belajar sholat dan membaca Alquran. Saya mengajarinya seperti saya mengajar anak saya. Subhanallah, dgn kerja keras dan ketekunan akhirnya dia mampu melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslimah.

Oh iya, dia juga pernah mengatakan pernah berpuasa pada waktu sebelum memeluk Islam karena dia ingin merasakan bagaimana rasanya berpuasa, dan alhamdulillah itu tidak menyulitkan saya utk langsung menganjurkannya mengamalkan kewajiban berpuasa.

Setelah berjalan beberapa lama yang secara jujur saya katakan karena berbagai kelemahan saya, baik berupa kesibukan dan lain sebagainya akhirnya dia mulai jarang kerumah sampai kemudian tidak datang-datang lagi.

Waktupun berlalu. Saya jarang bertemu dgnnya. Kala itu saya merasa sangat berdosa karena membiarkan dia sendiri, sebab saya merasa dia juga blm terlalu kuat,  apalagi dgn kondisi suami yg meskipun muslim tapi belum tentu mampu utk membimbingnya.

Sampai  tiba tiba pada suatu malam setelah sholat isya ada seseorang yg mengetuk pintu rumah saya. ”Assalamualaikum”, suara itu seperti pernah saya kenal. Saya langsung menjawab salamnya dan membukakan pintu buat tamu saya itu. ”Subhanallah,dia adalah adik yg muallaf itu”.  Saya mengamatinya dengan seksama. Oh, dia sudah memakai jilbab, meski masih bercelana panjang. Kelihatan berbeda dari sebelumnya. Senang sekali rasanya waktu itu, seakan saya merasa kala itu Allah mengampuni dosa saya karena meninggalkannya.

Lama kami bercerita tentang kehidupannya dan sampailah pada perbincangan bahwa kedatangannya malam itu kerumah saya didorong oleh peristiwa yang membuatnya sedih luar biasa. Saya sangat prihatin mendengarnya. ”Kak, semenjak sore tadi saya berjalan kaki sambil menangis di sepanjang jalan, terkadang saya ingin menjerit,tapi saya malu dilihat orang”. Demikian diantara kutipan kata-katanya.

Dari penuturannya hampir 4 jam dia berjalan kaki. Lama juga pikir saya. Saya menyela,  ”ada apa dik?”. “Suami saya tidak mau sholat, dan saya sudah lelah mengingatkannya”. 
“Ya Allah, apa yg dirasakannya saat ini?”. Saya terdiam sejenak. 
Sambil menangis dia melanjutkan. ”Saya sangat sedih kak. Saya tidak tau harus meluapkan kesedihan ini kepada siapa. Makanya saya terus melangkahkan kaki saya kemana saja tanpa tujuan. Ada perasaan kecewa dalam diri ini. Semua telah saya korbankan, agama saya, saya dijauhi keluarga, hak saya, semuanya saya berikan karena saya telah memilih hidup dgnnya. Tapi apa kak, saat saya sudah mulai mencintai Islam sebagai agama saya, saya seperti dicampakkan begitu saja, tolong saya kak”.

Sesaat kemudian saya mengusap-usap pundaknya,  walaupun sebenarnya dada saya seperti sesak menahan tangis. ”Kakak bangga punya saudara seperti adik. Adik sudah mampu mencintai islam sebegitu dalam, sampai adik merasa bahwa meninggalkan sholat adalah sesuatu yg sangat menyedihkan. Tidak semua orang bisa merasakan seperti itu dik, walaupun orang itu sudah menjadi muslim semenjak dia lahir. Insya Allah kakak akan terus bersama adik, maafkan kakak sudah lama tidak mengajari adik ya”, tutur saya.

Akhirnya dia pulang kerumah dan saya berpesan padanya tetaplah bersabar dan bertahan dgn keadaan yg ada, sambil terus berusaha dan berdo'a. Insya allah pasti ada kemudahan. Sewaktu dia berdiri  hendak pulang, saya sempat melihat ke tubuhnya, subhanallah, rupanya dia sedang mengandung, dan saya langsung mengatakan sudah berapa bulan? Kalau tidak salah, dia bilang sudah 3 bulan. Saya tanya apa dia sudah periksa ke bidan atau dokter,dia bilang kata suami nanti kalau ada rezeki. Ya allah apa lagi yg dirasakannya, tanpa pikir panjang dan menanyakan keadaan ekonomi keluarganya saya langsung menyuruhnya utk datng besok sore kerumah saya dan kita pergi ke bidan utk memeriksakan kandungannya.

Semenjak pertemuan itu dan setelah memeriksakan kandungannya yg menurut sang bidan dalam keadaan baik baik saja,  dan saya semakin sering bertemu dgnnya, sampai akhirnya dia melahirkan anak pertama. Setelah beberapa bulan dia membawa anaknya kerumah saya. dan setelah itu dia sibuk mengasuh anaknya dan cerita itu terulang kembali, kami tidak bertemu lagi. Masih saja saya lupa, bahwa saya pernah kehilangannya beberapa waktu yg lalu, tapi entah kenapa ada sedikit keyakinan sekaligus harapan dalam diri bahwa dia akan jauh lebih baik dari yang dulu.

Ternyata benar.  Pada satu waktu saya menghadiri acara di DPC PKS tempat saya tinggal, kebetulan juga ada pertemuan dgn orang tua PAUD yg dikelola oleh DPC, saya bertemu kembali dengannya.

”Anak saya sekolah di PAUD yg dikelola PKS kak”. Saya sangat senang mendengarnya. Salah seorang ummahat menanyakan apakah saya sudah lama mengenalnya? saya katakan bahwa dia adalah seorang muallaf. Ummahat itu, sekaligus murabbi (Pembina) nya sedikit terkejut. Ummahat tersebut mengatkan bahwa baru sekitar sebulan dia mengikuti halaqoh. Namun meski baru satu bulan adik itu sangat rajin mengikuti kegiatan2 partai, seperti ta’lim, baksos, dan lain-lain.

Subhanallah, saya seperti mendapatkan hadiah yg sangat berharga..sekali lagi saya tak mampu mengungkapkan dgn kata2. Allahlah yg mampu membolak balikkan hati manusia, sampai akhirnya jalan mana yg harus ia tempuh.

Akhirnya hal yang pernah kuimpikan terwujud, bahwa dia ada dalam barisan ini. Dan yang membuat saya bangga sekalligus haru adalah saat saya melihatnya ada di aksi Freeze mob yg dilakukan para kader utk mensosialisasikan pasangan cagubsu yang diusung PKS beberapa waktu yang lalu. Dengan bergamis dan berjilbab layaknya akhawat PKS ia dgn ikhlasnya menyapa masyarakat sekaligus seakan-akan ia ingin mengatakan. ”Dakwah ini adalah jalan hidup saya”. Inilah keharuan dan sekaligus kejutan bagi hidup saya.


 ***


*Dikisahkan oleh Irfa Halena
Email: irfahalena@gmail.com

Dennis Penna Yikwa: “Ini adalah partai yang di berkahi Tuhan Yang Maha Esa"



PKS Lantik Pengurus DPD Memberamo Tengah Papua

[detik.com] Dewan Pengurus Daerah PKS Kabupaten Membarano Tengah, Propinsi Papua, pada Jum’at(26/4) resmi dilantik dan dikukuhkan. DPD PKS Kabupaten Memberano Tengah adalah daerah yang ke-29 yang di lantik dari seluruh DPD yang yang ada di Popinsi Papua.

 
“Pengokohan ini menjadi sangat penting karena ini adalah tiket PKS menuju target 3 besar di Pemilu 2014 mendatang,” ujar Koordinator Wilayah Dakwah Indonesia Timur DPP PKS Aidil Heryana dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (28/4/2013).

Sementara Ketua DPD PKS Memberano Tengah, N.Dennis Penna Yikwa, S.Sos menyatakan bersama PKS dirinya ingin membangun Kabupaten Memberamo Tengah lebih adil dan sejahtera. “Ini adalah partai yang di berkahi Tuhan Yang Maha Esa, Karena perjuangan PKS sesuai dengan apa yang di harapkan oleh masyarakat Membermo Tengah, khususnya dan masyarakat Papua pada umumnya,”ungkapnya.

Struktur Kepengurusan DPD PKS Memberamo tengah, diisi oleh berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh pemuda, tokoh-tokoh perempuan serta Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua. Selain dihadiri oleh seluruh anggota kepengurusan baru, acara ini juga dihadiri oleh Calon Anggota Legislatif yang berjumlah 15 orang dari 20 jatah kursi di DPRD. Dari jumlah jatah kursi yang ada, PKS Memberano Tengah berhasil menempatkan 30% caleg perempuannya.

*http://news.detik.com/read/2013/04/28/090251/2232208/10/pks-lantik-pengurus-dpd-memberamo-tengah-papua

Kamis, 25 April 2013

Anggota Legislatif ini Hidupnya Menumpang di Masjid



Oleh @iman_azzam

Anak-anak saya memanggilnya Paman Janggut, sapaan ini disebabkan  janggut tebal menggantung di dagu yang menjadi ciri khasnya. Ia adalah kakak sulung saya, umurnya 42 tahun. Mungkin tidak ada yang istimewa darinya, selain ia adalah inspirasi bagi kami, sembilan orang adiknya. Paman Janggut adalah simbol kesungguhan dan keikhlasan.
 
Paman Janggut remaja memulai tradisi nyantri sejak SMP di sebuah Pesantren yang diasuh oleh Kyai  NU Kharismatik di Banten. Karena kesungguhannya mendaras kitab kuning, Ia pun dipercaya untuk mengajar Ilmu Nahwu sharaf dan tafsir oleh Sang Kyai.
 
Dengan niat meringankan beban orang tua yang anak banyak, Paman Janggut kuliah di LIPIA Jakarta, lalu melanjutkan studi ilmu hadits di Madinah University. Kedua lembaga pendidikan ini milik Arab Saudi yang bebas biaya dan mendapatkan uang saku.
 
Kembali ke Tanah Air, Paman Janggut mendedikasikan diri  untuk berdakwah di Lebak Banten. Hidupnya diwakafkan untuk Ummat. Mengajarkan ilmu agama dari kampung ke kampung yang kadang jaraknya mesti ditempuh 4 jam perjalanan. Dakwahnya diterima di semua kalangan baik warga NU, Muhammadiyah, mahasiswa, pelajar, dan ibu ibu. Kerapkali Paman Janggut diminta untuk meruqyah orang yang kesurupan jin, hingga ia juga dikenal sebagai Ustadz Ruqyah di Banten.
 
Sampai suatu ketika, Paman Janggut dicalonkan menjadi Anggota DPRD dari PKS. Awalnya ia menolak karena tak punya uang untuk kampanye. Ia bukan pengusaha juga bukan anak orang kaya. Hidupnya ia dedikasikan untuk mengajar yang kadang diberi imbalan kadang tidak. Keuangan rumah tangganya terbantu oleh isterinya yang bekerja sebagai PNS.
 
Akhirnya Paman Janggut terpilih sebagai anggota DPRD dan itu tak menghentikan kegiatan dakwahnya kepada masyarakat. Ia pernah bercerita  kepada kami, adik-adiknya bahwa menjadi anggota DPRD itu berat dan sengsara. Tugas makin padat dan makin banyak masyarakat yang meminta sumbangan. Sementara Paman Janggut pantang menerima uang yang tidak jelas kehalalannya.
 
Lima tahun menjadi anggota DPRD, Paman Janggut masih tak juga punya rumah. Ia dan keluarganya menumpang di rumah yang dikhususkan untuk Imam Masjid yang dibangun oleh Donatur dari Arab. Ia tak pernah mengeluh dan selalu terlihat ceria dan semangat.
 
Kini Paman janggut tidak lagi menjadi anggota DPRD. Ia dan kawan-kawannya dari PKS sibuk mengembangkan Yayasan Pendidikan yang mengelola SDIT, SMPIT, dan Boarding School. Sebelum Ia membina anak orang lain, Paman Janggut memberikan contoh teladan. Anaknya telah hafal quran 30 Juz pada saat kelas tiga SMP dan selalu menjadi juara kelas.
 
Maka, meskipun Paman Janggut tak pernah mengajak kami untuk masuk PKS, kami sembilan orang adiknya mengikuti beliau menjadi kader PKS dengan beragam profesi yang kami jalani. Ada yang menjadi bidan, dosen, trainer, engineer, bankir, dan  pengusaha. Meski berbeda tetapi visi kami satu : Mewujudkan Sepenggal Firdaus bernama Indonesia. ***




*by @iman_azzam on twitter

PEMBICARAAN RAHASIA YANG BOHONG


Seseorang mendatangi Khalifah Abdul Malik bin Marwan,
lalu berkata, “Aku akan menyampaikan sebuah berita kepada anda.”
 

Khalifah Abdul Malik menjawab. “Baik. Tetapi jangan memuji-muji aku. Karena aku mengenal siapa diriku. Jangan berbohong, karena pembohong tidak mempunyai pendapat. Dan jangan menjelek-jelekkan siapapun dihadapanku.”

Orang itu terpukul dan bertanya, “Ya, Amirul Mukminin. Bolehkah saya pergi?”.

^_^

"Kecewanya saya dengan PKS"

 



Kecewanya saya dengan PKS

Begitulah perasaan yang mewakili hati saya sekian tahun kebersemaan saya di PKS.
 
Kekecewaan demi kekecewaan telah membuat saya terus berfikir dan merenung apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki kondisi bangsa Indonesia.
Diawali kekecewaan yang katanya para Aleg PKS gaya hidupnya sudah berubah, dekat dengan kesenangan duniawi. Tapi oh ternyata infaq mereka jauh dan jauh lebih besar berkali-kali lipat dari saya. Langsung saja saya kecewa ternyata infaq saya masih terbilang recehan, pantaslah mereka Allah berikan harta yang lebih banyak. Tapi dari yang sekian banyak anggota dewan yang Allah berikan harta, masih banyak saya kenal dekat anggota DPR&DPRD hidupnya jauh lebih sederhana dari saya. Ya, lebih sederhana, karena untuk sekedar biaya berobat anaknya pernah tdk memiliki uang, belum lagi kesederhanaan istrinya yang menjadi contoh teladan buat saya. Jelas saya kecewa, karena lagi-lagi saya belum mampu mengikuti jejak ketawadhuan mereka. Malu sambil menutup muka.
 
Kemudian saya kecewa lagi, karena ternyata Anggota DPR saya kedapatan nonton video porno (kata media), geram luar biasa saya ini sebagai kader PKS. Bagaimana tidak, selama ini kami begitu gigih memperjuangan golnya UU Pornografi agar bisa disahkan dan untuk mencegah degradasi moral. Lagi-lagi saya kecewa,karena dalam hitungan 1 hari setelahnya Aleg DPR tsb dengan bijak mengundurkan diri. Setelah berapa lama kemudian saya bertemu dengan beliau, akhirnya saya paham yang terjadi sebenarnya. Jauh dari kebenaran media yang memberitakan, bahkan sikap mengundurkan dirinya sepi tak terdengar.
 
Belum sampai disini kekecewaan saya hadir lagi pada PKS. Saya kecewa, kok ya pemimpin PKS pada ramai-ramai melepas jabatan strategis mereka di Partai, alias tidak merangkap jabatan karena mereka telah diberi amanah sebagai pejabat publik. Semisal Ustadz Nurhmahmudi, Ustadz Hidayat, Ustadz Tifatul, Ustadz Salim, dll melepas jabatannya di partai tanpa perlu merasa khawatir keberadaan mereka menjadi terganggu. Jelas kekecewaan saya bertambah, ternyata para pemimpin ini mengajarkan bahwa amanah publik tidak bisa dianggap main-main atau disambi. Kok kecewa? Ehm, kecewa karena contoh-contoh kebaikan ini jarang terdengar media. Malah yang lain sibuk berlomba-lomba mengamankan posisinya agar tetap strategis :)
 
Jumlah kami yang sedikit diparlemen, baru 57 dari 560 aleg DPR telah membuat saya kecewa. Kecewa kalau 57 orang saja sudah bisa 'menggigit' dalam mengawasi kinerja pemerintah. Dari mengusahakan UU Pornografi, mengusung hak angket pajak, hak angket century yang terakhir lebih seru saat berani menjadi satu-satunya partai koalisi bersikap tegas menolak kenaikan BBM. Kecewa dengan jumlah sedikit itu karena sudah berhasil mengajak dan melegislasi beberapa kepentingan masyarakat. Seperti sekarang ini yang nyaris sulit gol adalah RUU Jaminan Produk Halal, dll nya. Walaupun akhirnya PKS dengan segala perjuangannya diparlemen membuat kehilangan satu kursi menteri strategisnya. Ya, kecewa karena demi kepentingan masyarakat lagi-lagi PKS tidak khawatir akan kehilangan kursi menteri. PKS bersama rakyat, itu ucapan yang saya ingat yang disampaikan oleh Ustadz LHI saat beliau masih menjabat sebagai Presiden PKS. Jawaban seorang presiden yang bijak, yang mengutamakan kepentingan masyarakat dibandingkan kursi menteri untuk partainya.
Kekecewaan saya ternyata tidak sampai disana, disaat kami semua kader PKS sedang bersiap-siap untuk bergerak memenangkan Pemilu, diantara kerja-kerja kami di masyarakat. Lagi-lagi Partai Dakwah ini, yang mengusung nama Islam sebagai azas kami ditimpa musibah, ujian, cobaan yang sampai menusuk jantung (kalau bisa didramatisir nih berita). Bagaimana tidak, Presiden PKS kami disangkakan menerima suap 1M dari pengusaha terkait Impor sapi. Kecewa saya lagi-lagi, karena dengan sigap tanpa perlu pembuktian yang bertele-tele, Ustadz LHI lantas mengundurkan diri.


Sampai hari ini saya masih kecewa, ya karena tudingan sana-sini yang begitu keji masih sulit terbukti oleh KPK. Padahal sudah berhari-hari Ustadz LHI dipenjara sana, namun itulah berkah bagi aktivis dakwah bukan kekesalan dan mendendam, justru dipenjara Ustadz LHI bercerita hapalannya qur'annya malah bertambah. Jauh dari saya yang diluar sini, hapalan malah gak nambah-nambah.

Kecewa lagi saya dibuatnya, kalau Ustadz kami telah mengajarkan arti kemuliaan dalam menghadapi persoalan dengan baik. Setelah ujian yang menimpa Ustadz LHI, dalam hitungan hari lagi, Presiden PKS kami diganti oleh Ustadz Anis Matta. Bahkan yang membuat saya lebih kecewa, beliau langsung mengundurkan diri. Melepas jabatannya yang strategis sebagai wakil DPR untuk menyelamatkan prahara ini (bahasa media, lagi-lagi). Saking ingin memastikan kondisi kadernya diseluruh Indonesia, dalam hitungan hari Presiden PKS dan jajarannya langsung berkunjung ke kader-kader seluruh di Indonesia. Beliau ingin menyampaikan, bahwa prahara ini harus berlalu, harus terus dikawal kerja-kerja kita ini untuk masyarakat dengan terus memberikan cinta dan menghadirkan harmoni yang menyejukkan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Terkagum-kagum masyarakat dibuatnya atas sikap dan pidato politik, sudah terlalu banyak yang terkesima atas sikap simpatik beliau dimedia televisi. Dimulai dari saya, orangtua saya, tetangga bahkan kurir langganan saya siap bergabung menjadi kader PKS.


Kekecewaan yang bertambah ini, karena bukannya kader PKS membubarkan diri atau membakar bendera di kantor DPC/DPD, yang ada saya malah menerima banyak pesan melalui ponsel saya untuk kembali bergabung dalam barisan dakwah ini. Ternyata kekecewaan saya ini malah membuat macan tidur kembali dari tidur panjangnya dengan banyak menggerakkan kembali semangat-semangat kader untuk lebih bekerja dengan tulus untuk masyarakat.


Alhamdulillah, diantara kekecewaan yang banyak ini Allah memberikan anugerah berupa kemenangan pilkada dibeberapa daerah. Padahal saat itu, bisa dibilang kondisi kader pada kondisi yang paling lemah. Namun ternyata Alhamdulillah, bukan kelemahan yang berkepanjangan namun justru menjadi titik balik dalam kebangkitan.
 
Sampai saat ini saya masih juga kecewa, karena berkali-kali Menteri Pertanian kami dipanggil KPK. Dipanggil untuk terus dimintai keterangannya. Padahal sudah jelas, kuota impor daging sapi dan buah dari AS dan Australia dikurangi dalam jumlah yang sangat besar. Kalau Ustadz LHI, mau menerima suap harusnya bukan dikurangin ya kuotanya. Justru malah ditambah, agar besar suap itu semakin besar. Ternyata oh ternyata selalu saja ada kepentingan bisnis yang membuat kasus ini semakin tidak jelas arahnya. Kecewa yang terus ada melihat bagaimana perlakuan hukum itu berbeda satu dengan yang lainnya. Antara Presiden Partai kecil dengan Ketua Umum Partai besar, yang satu dalam hitungan jam tanpa uang suap ditangan sudah ditangkap. Sedangkan yang dari Partai besar malah sudah terima mobil & dikembalikan, namun kenyataannya sampai sekarang masih bisa twiterran di social media dan plesiran ke Bali.
Kecewa tambah berat saya dengan partai islam ini, karena katanya PKS mengusung caleg non muslim. Udah sesat katanya PKS, karena hal ini. Hello, aleg non muslim dari PKS itu udah lama dari tahun 2004 kalau tidak salah. Ya, itu terjadi di daerah minoritas muslim. Dimana muslim disana hanya 1%, tapi ehm kok ya menarik banget dicermati. Kalau yang non muslim saja simpatik dan mau bergabung dengan PKS. Boleh donk ditanya kenapa? Kenapa yang non muslim bisa bekerja sama, malah lebih memilih bergabung dengan kami yang notabene hanya partai kecil disana. Kenapa caleg-caleg non muslim, itu tidak bergabung dengan partai besar nasionalis lainnya? bukankah peluangnya lebih besar dibandingkan dengan kami? Ya itulah, ketika PKS berhasil membuktikan. Bahwa keberadaan kami sebagai Partai Islam bukan lantas menjadi ancaman, namun menjadi pembuktian, kalau kami partai islam kecil disana bisa diajak kerjasama yang tunjuannya memberikan manfaat yang luas bagi kepentingan masyarakat. Itulah ketika ayat-ayat suci dalam Alqur'an telah diterjemahkan dengan nyata dengan baik. Karena memang tidak perlu ada yang dikhawatirkan memang, ketika Allah memberikan PKS memimpin negeri ini. Kerja nyata yang didasari cinta yang menunjukkan Islam sebagai Rahmatan lil Alamiin.
Miris memang negeri ini, negeri yang begitu kaya sumber daya alam. Memiliki banyak anak bangsa yang mumpuni diberbagai bidang, yang teah bertindak nyata namun jauh dari penghargaan. Namun, karena inikah terus kita semua jadi kecewa? meratapi nasib, bersungut-sungut menyesali keadaan, berteriak-teriak tanpa banyak berbuat. Ya saya kecewa, namun kekecewaan saya tidak akan diartikan dengan perbuatan yang sama. Saya akan mengartikan kekecewaan ini dengan kerja yang tulus untuk masyarakat, menghadirkan cinta dengan makna terus memberi dan memberi yang bisa saya miliki. Tanpa perlu peduli, mereka ada di barisan yang memilih PKS atau tidak. Karena bagi kami di PKS, sungguh indah harmoni anak bangsa yang saling bahu-membahu memberikan karya nyata hingga hasil kerja tersebut dapat dinikmati kelak oleh generasi penerus negeri ini.
 




Cinta|Kerja|Harmoni





by Nurliani Ummu Nashifa
Jakarta



*http://www.facebook.com/nurliani.ummunashifazhafira/posts/10200501860241707

Rabu, 24 April 2013

Kader PKS Papua bicara tentang "Caleg Non-Muslim & Tantangan Dakwah Papua"

Oleh Mukri 
Yahukimo Papua
Sebenarnya saya malu mau menuliskan ini, belum banyak yang bisa saya perbuat untuk dakwah  dan saya juga tidak jago dalam menulis. Tapi melihat banyaknya kesalahpahaman kenapa PKS mencalonkan Non-Muslim di daerah Indonesia Timur. Kalau menurut saya ini isu biasa aja, tapi bagi sebagian orang mungkin ini isu yang cetar membahana layaknya Indonesia mau kiamat. Segala argumen dengan nada menyerang bertebaran di kolom komentar untuk postingan Dakwatuna pagi ini.

Saya sudah setahun berada di Papua tepatnya daerah Pegunungan Tengah di salah satu kabupaten pemekaran dari Jayawijaya, daerah yang sering dilanda konflik, daerah dengan jumlah muslim minoritas. Jangankan bicara jumlah kader, jumlah Muslimnya saja masih sedikit.

Awal kesini saya menemui ketua DPW PKS Papua ustd. Danang untuk menanyakan siapa ikhwah dan kelompok liqo yang bisa saya temui di Kabupaten tujuan. Berharap akan gabung dengan kelompok liqo baru eh ternyata ikhwah dalam 1 kabupaten itu hanya 1 orang, beliau bekerja di salah satu perusahaan tambang. Bahagianya luar biasa ketika bertemu dengan ikhwah di tengah hutan belantara ini, rasanya menemukan sebongkah emas, jangankan bertemu ikhwah bertemu muslim saja sudah luar biasa senangnya.

Mesjid hanya satu dalam 1 kabupaten yang begitu luas, itupun belum boleh adzan dengan menggunakan pengeras suara. Ke Mesjid perlu naek ojek biar tidak terlambat atau pergi 1 jam sebelum adzan biar gak telat shalat berjamaah karena komplek saya tinggal ada sekitar 3 KM jaraknya ke Mesjid. Jika kangen dengan suara adzan, ya kita putar melalui HP di rumah. Alhamdulillah itu masih kami syukuri karena masih ada mesjid meski cuma 1, ada tempat berkumpul dengan masyarakat Muslim lainnya. Di Kabupaten lain malah ada yang belum punya mesjid.

Untuk agenda pengajian mingguan (Halaqoh) ikhwah harus rela menuju ke kabupaten tetangga, jangan bayangkan aksesnya mudah seperti di Jakarta yang dengan mudah kapan saja kita mau bisa berangkat, tak ada jalur darat semua jalur udara. Pertama kali mengikuti halaqoh dengan kawan-kawan ikhwah di pegunungan, saat perkenalan si A dari kabupaten ini, si B dari kabupaten itu. Luar biasa.

Itulah sekilas tentang kondisi kami di daerah minoritas di belantara Papua. Kita kembali ke masalah kenapa PKS mengusung calon yang Non-Muslim? Begitu munafiknyakah partai ini? Begitu rakusnyakah partai ini dengan kekuasaan? Melihat komen-komen itu saya sendiri miris melihatnya. Seperti daerah yang saya tinggal jumlah muslim kurang dari 1% apakah kita ngotot untuk memimpin yang mayoritas Non-Muslim, barangkali mereka juga gak mau dipimpin oleh yang muslim 1 % itu. Mereka juga berhak dipimpin oleh yang seaqidah dengan mereka. Sama halnya misalnya kita di daerah yang mayoritas 99% Muslim, apakah kita mau dipimpin oleh yang minoritas 1 %? Janganlah kita samakan dengan DKI Jakarta, itu kondisi antara langit dan bumi. Lagian seandainya PKS tetap ngotot mengajukan kader untuk maju, apakah ada kader yang bersedia?

Saya sendiri lebih nyaman berdakwah melalui profesi saya ketimbang jadi anggota dewan, saya belum sanggup mengemban amanah yang begitu besar disini, tantangan yang luar biasa apalagi disini kalau sudah masalah politik penyelesainnya bukan ke pengadilan tapi perang suku. Coba kawan-kawan googling berapa banyak konflik politik disini yang berakhir perang antar suku. Disinilah keliahaian PKS untuk meminimalisir mudharat dengan menempatkan Non-Muslim di Dewan tapi yang mampu melindungi ummat Islam minoritas dan memberikan gerak untuk dakwah.

Secara psikologis masyarakat Papua juga lebih nyaman ketika mereka dipimpin oleh masyarakat asli ketimbang pendatang dan di tempat saya tak 1 pun orang asli Papua yang Muslim. Masih memaksakan orang Islam untuk naek?

Untuk komentar-komentar yang mennyatakan "kader bawah kasihan diperalat, kasihan kader bawah dibodohi". Kader bawah yang mana? Secara struktural saya tidak menjabat di PKS, saya juga tidak memiliki KTA PKS, saya hanya mengaji dengan orang-orang PKS. Saya tidak merasa dibodohi, apalagi merasa kasihan kepada saya. Jika saya dimanfaatkan untuk kebaikan oleh PKS, ya silahkan saja. Kalau memang benar-benar kasihan kepada kami disini, kesini yuk berdakwah di belantara Papua ini agar jumlah ikhwah cepat bertambah dan kerja-kerja dakwah ini lebih mudah. Saya salut dengan ikhwah yang berdakwah sudah puluhan tahun disini tanpa ingin kerja-kerjanya diketahui oleh dunia luar sana, ada yang sudah mendirikan sekolah Islam Terpadu, mendakwahi masyarakat pedalaman, tak ada mengeluh mereka hanya bekerja dengan cinta dan harmoni.

Do’a kan kami untuk bisa tetap istiqomah, melayani masyarakat dengan sepenuh hati, memberikan yang terbaik yang bisa kami berikan untuk agama dan negeri ini. Tak ada gunanya saling mencaci, merasa paling benar dakwahnya.

Salam 3 Besar dari Pegunungan Tengah Papua…..

@mukri_nst on twitter

Popular Posts