Lagi-lagi Juru Bicara KPK, Johan Budi. Membuat pernyataan yang sangat bertentangan dengan kenyataan dilapangan.
Johan Budi mengatakan bahwa KPK dihalangi oleh puluhan orang di Markas
DPP PKS, Jl. TB Simatupang, Jakarta. saat akan melakukan eksekusi
penyitaan 5 mobil.
"Jam 8 malam, Senin (6/5) tim penyidik berangkat ke sana, membawa
terperiksa bernama Ahmad Zaky, untuk menunjukkan di mana mobil itu.
Sampai di sana, sudah ditunjukkan surat sita, petugas di sana nggak mau,
menghalang-halangi," kata juru bicara KPK Johan Budi di KPK, Jl Rasuna
Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Padahal kenyataannya adalah petugas KPK itu datang dengan raut emosi
ingin menyita 5 mobil yang terparkir di DPP PKS tanpa surat penyitaan.
Zainuddin Paru, tim hukum LHI telah menanyakan surat penyitaan kepada tim petugas KPK. Dan jawabannya, akan menyusul.
"Mereka hanya mengatakan, nanti menyusul." ucap Zainuddin Paru, saat menanyakan surat penyitaan.
Padahal tidak semua mobil yang disita KPK adalah milik LHI, ada juga
milik pribadi kader dan mobil operasional DPP. Ini yang membuat beberapa
kader pemilik mobil mempertanyakan sikap membabi buta menyita mobil
orang seenaknya.
KPK sendiri tidak mengetahui mobil mana saja yang akan disita. Sehingga
dengan membabi-buta, petugas KPK menyegel mobil yang terparkir di
parkiran DPP PKS.
Zainuddin mengemukakan, ada dua hal yang menjadi keberatan tim hukum
LHI. Pertama, KPK datang untuk menyita tanpa membawa surat penyitaan,
sehingga petugas KPK tidak tahu mobil mana saja yang ingin di sita.
Kedua, tidak semua mobil yang akan di sita milik LHI.
“Jadi ada prosedur yang tidak dipenuhi KPK, sehingga wajar jika petugas pengamanan menanyakan surat-surat itu,” katanya.
Pernyataan Johan Budi yang menyimpang dari realita juga beberapa kali
terlontarkan, seperti saat penjemputan untuk penahanan LHI. Johan Budi
menyatakan bahwa LHI hanya dimintai keterangan sebagai saksi bukan
penahanan. Tetapi kenyataan surat yang dibawa oleh petugas KPK adalah
surat penahanan.
Johan Budi juga menyatakan dengan bangga bahwa ada rekaman pembicaraan
antara LHI dan Mentan, tetapi lagi-lagi hanya kebohongan, menyimpang
dari realitas sebenarnya.
Pernyataan berbagai kebohongan Jubir KPK ini menambah daftar panjang
ketika tim petugas KPK yang datang malam-malam ingin menyita kendaraan
dengan membabi-buta tanpa surat penyitaan dan menunjukkan dengan jelas
apa saja yang akan disita.
Sepertinya ada nuansa yang kental dengan sebuah konspirasi buruk
dimainkan dalam tubuh KPK. Pernyataan Ahmad Fathanah sendiri dengan
cepat ditanggapi, walaupun tidak terbukti kebenarannya.
Namun anehnya, Nazaruddin yang sudah berkoar-koar menyatut berbagai pejabat negara, KPK malah berhenti pada Nazaruddin saja.
*http://www.suaranews.com/2013/05/mulut-ember-jubir-kpk-nggak-bawa-surat.html
0 komentar:
Posting Komentar