Senin, 04 Maret 2013

Langkah-langkah Tertatih Berakhir Indah





“Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…”

Demikian suara Pak Nashri, koordinator pengamanan pilkada di Kota Bogor melihat display di Blackberry (BB) milik seorang relawan yang menunjukkan kemenangan pasangan Aher-Demiz dalam Quick Count Lembaga Survei Indonesia (LSI). Aher_Deddy Mizwar, pasangan No. 4 pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat (Pilkada Jabar) menempati urutan pertama dengan perolehan 33.14% mengungguli 4 pasangan lainnya.
Uniknya Pak Nasri meneriakkan takbir sambil mendekatkan BB ke mulutnya. Relawan lain yang ikut dalam mobil terheran-heran. Semua mengucapkan hamdalah karena data Quick Count sudah mencapai 100%.
“Saking senangnya, gua.” Kata Pak Nasri menjelaskan tingkahnya berteriak di dekat BB.
“Hahaha…” relawan lainnya tertawa
Saat itu rombongan tim pengamanan pilkada Kota Bogor berkeliling ke beberapa sampel TPS memantau jalannya pemilihan sambil memberi semangat pada para saksi No. 4. Tim pengamanan juga mendatangai PPS yang ada di kantor-kantor kelurahan di beberapa titik Kota Bogor. Alhamdulillah, hampir semua TPS dimenangkan oleh pasangan No. 4.
Wajah-wajah cerah di tanggal 24 Februari itu menggantikan perjuangan yang tertatih sebelum digelarnya puncak pilkada Jabar. Pilkada Jabar menjadi pusat perhatian seluruh rakyat Indonesia karena merupakan propinsi yang paling bergengsi di Indonesia. Ini terbukti dengan terlibatnya 9 lembaga survey yang merilis hasil Quick Count pilkada Jabar, dua jam usai penghitungan suara di TPS. Belum lagi dari sosok Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (cawagub) yang memiliki reputasi meng-Indonesia bahkan mendunia. Tentu perjuangan untuk memenangkan pasangan No. 4 tidak begitu mudah.

Mulai dari Ribath
Ribath, sebuah kata yang keren dibaca tapi sulit dilakukan. Ribath adalah kegiatan mengamankan posko pemenangan dan disertai patrol keliling kota. Ribath bisa dikatakan kegiatan ronda malam yang dilakukan bergiliran tiap malam oleh tim pengamanan dan relawan.
Sejak ditetapkannya pasangan Cagub dan Cawagub bulan Nopember 2012, para relawan sudah bergerak menjalankan tugasnya masing-masing. Media kampanye berupa banner, spanduk dan baliho mulai dipasang diberbagai penjuru kota. Relawan juga dibekali oleh kalender, buku visi dan misi serta program Cagub dan Cawagub No. 4 serta kaos. Semua kader terlibat dalam kegiatan Direct Selling (DS) yang terprogram tiap pekan.
Lain halnya tim pengamanan, mereka sejak awal Desember 2012 sudah mulai mengurangi tidurnya di rumah masing-masing. Tiap malam, posko pemenangan tak pernah kosong dari tim Ribath yang terdiri dari tim pengamanan untuk memastikan keamanan. Selain itu tim Ribath juga melakukan patrol ikeliling kota mengamati kegiatan warga dan menginventaris alat kampanye.
Faktanya, banyak alat kampanye seperti baliho pasangan No. 4 yang rusak bahkan hilang. Padahal disamping baliho besar pasangan No. 4 ada juga baliho pasangan lain yang tetap utuh tak ada yang mengganggu. Yang menggemaskan baliho besar yang dipasang dekat dengan posko (di depan Lapas Paledang)  sampai 3 kali diganti karena dirusak orang yang tak diketahui dari pihak mana. Meski akhirnya ada yang tertangkap basah dari pelaku pengrusakan baliho No. 4, yang bersangkutan tidak mengaku dari pihak mana.
Tim pemenangan No. 4 tak putus asa. Setiap hilang satu baliho, segera dipasang kembali. Baliho yang sudah dipasang juga dititipkan ke relawan No. 4 yang dekat lokasinya. Selain itu, tim pengamanan tak henti memantau keberadaan alat kampanye yang merupakan aset besar bagi kemenangan pilkada.

Fitnah LHI
Relawan No. 4 pilkada Jabar mendapat beban yang semakin berat ketika Ustadz Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) ditangkap dan dijadikan tesangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di akhir Januari lalu. Isu di media ternyata bergulir menjadi aksi provokokasi di lapangan.
Beberapa kali tim pengamanan menemukan stiker provokasi tentang PKS dan LHI di Kota Bogor. Tim diminta meningkatkan kewaspadaan di posko pengamanan dan di penjuru kelurahan mengingat di beberapa daerah fitnah sudah dilakukan secara masif di lapangan.

Mendatangi Simpul Masyarakat
Beberapa relawan yang berkarakter sebagai “petarung” jalanan aktif beredar dari pagi bahkan malam hari mendekati simpul-simpul warga di penjuru Kota. Ada yang merangkul preman, tukang ojeg dan pedangan kaki lima. Ada juga yang bershilaturahim dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama sambil memberikan media kampanye. Bahkan ada beberapa relawan yang menjadi “manusia malam” nongkrong ditempat-tempat yang biasanya menjadi tempat mangkal pemabuk dan wanita malam.
Mereka sambil menyerap suara warga juga mengajak warga mendukung Aher-Demiz. Ada relawan yang berhasil merekrut warga untuk bertugas sebagai relawan pengamanan dan diberi seragam. Mereka sangat bersemangat memenangkan pasangan Aher-Demiz pada tanggal 24 Februari 2013.
Ada relawan yang hidupnya pas-pasan sampai berkorban mentraktir Ibu-ibu agar ikut mendukung aher. Ada juga pemuda kampung yang diajak nonton bola bareng dan kemudian diajak pula ikut dalam kegiatan pemenangan No. 4. Meski dengan uang pas-pasan dan dari kantong sendiri, relawan Aher_Demiz sangat militant dalam menyambut kemenangan.

Kampanye yang Dahsyat
Sabtu, 16 Februari 2013, masa tersibuk tim pengamanan karena kampanye pasangan No.4 dilaksanakan di Kabupaten Bogor. Tim pengamanan Kota Bogor mendapat amanah cukup berat untuk terlibat dalam tim inti pengamanan kampanye.
Aura kemenangan sudah terlihat jelas di kampanye terbauka Aher-Demiz yang digelar di lapangan Bilabong Bojonggede Kabupaten Bogor itu. Ribuan manusia tak henti mengalir dan memenuhi lapangan. Bahkan Deddy Mizwar harus menaiki motor ke lokasi acara karena kemacetan yang luar biasa.
Acara dihadiri beragam kalangan. Ada FKPPI, Angkatan Muda Kabah, GP Anshor, Pendukung Hanura, Relawan Ready, Kader PPP, Warga PUI dan tentu saja simpatisan serta kader PKS. Nampak juga hadir para Artis seperti Reza Artamevia dan Gatot Brajamusti Dicky Chandra, Vagetoz, Ebit Beat A, Sandrina Malakiano dan public figure lain. Beberapa tokoh partai dan ormas juga hadir. Puluhan ribu orang tak sanggup menampung lapangan Bilabong. Inilah tanda-tanda kemenangan yang Allah mulai tunjukkan.

Membersihan Selebaran Black Campaign
Para relawan sudah memprediksi akan adanya aksi tebar Black Campaign (BC) sebelum pencoblosan. Tim pengamanan meningkatkan intensitas patroli bekerja sama dengan penanggung jawab RW dan kelurahan untuk bersama-sama memantau selebaran gelap dan melenyapkannya segera bila ada.
Tak disangka, di malam Jumat, tiga hari sebelum pencoblosan, selebaran BC tentang fitnah terhadap Ahmah Heryawan sudah berserakan dimana-mana. Tim pengamanan bergerak cepat mengumpulkan selebaran yang berserakan di jalan-jalan utama Kota Bogor. Pelakunya yang mengendarai sepeda motor tidak sempat terkejar karena tim pengamanan sangat kerepotan mengumpulkan selebaran gelap yang mencapai sekitar 5 rim kertas. Sampai esok harinya, Jumat malam, tim pengamanan masih menemukan beberapa media BC yang menempel di tiang listrik. Namun hal itu menjadikan tim pengamanan meningkat adrenalinnya untuk berjuang mengamankan sekaligus memenangkan pasangan No.4.
Perang di Dunia Maya oleh Cyberarmy
Cyberarmy adalah tim yang memantau dan meramaikan perbincangan terkait cagub dab cawagub sendiri mupun pihak lain. Tim ini sepekan menjelang pencoblosan juga ikut begadang bersama tim pengamanan, “menyerbu” media sosial dan perbincangan di dunia maya. Cyberarmy sangat penting perannya mengingat media mainstream tidak berpihak pada pasangan No.4 dan justru sering menyebarka berita negatif.
Disisi lain, tim sukses pasangan lain juga melakukan aksi perang di dunia maya dengan sangat agresif. Salah satu sumber yang bisa dipantau dari pergerakan perbincangan terkait pilkada dan partai politik bisa disimak di situs politicawave.com. Tiga hari jelang pencoblosan terlihat pasangan Rieke-Teten mendominasi perbincangan di dunia maya dan memiliki tren electability yang meningkat tajam. Ini sangat disadari oleh tim Cyber Army sehingga mereka berjuang keras mengimbangi peperangan di dunai maya itu.

Mengamankan Suara
Pekerjaan terberat sebagai puncak “peperangan” adalah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan mengamankannya hingga pleno di tingkat Kota Bogor. Dari TPS, regu pengamanan yang tidak sampai 100 orang ini bekerja tak kenal lelah. Dengan jumlah yang sedikit ini, tim pengamanan bisa menjangkau semua TPS yang berjumlah 1798 di seluruh Kota Bogor yang tersebar di 68 Kelurahan dan 6 Kecamatan.
Sampai di PPS, sempat terjadi insiden yang menegangkan. Tim Saksi No. 4 mendapat tekanan karena memprotes tindakan panitia tingkat kelurahan yang membongkar semua kotak yang datang dari TPS. Namun semua bisa diselesaikan tanpa kekerasan, meski sebelumnya terjadi debat yang menegangkan.
Tiga hari usai penghitungan (27/2/2013) di PPS, kertas suara berpindah ke PPK. Disini pun tim pengamanan tetap dengan sisa tenaganya menjaga dengan penuh dedikasi. Mereka sampai bermalam di PPK seperti yang dilakukan juga di PPS. Dengan alat tidur seadanya dan logistik sederhana, tim pengamanan dan saksi PPK berjibaku menjaga suara yang akan diplenokan esok harinya.
Alhamdulillah, semua PPK menyelesaikan plenonya dalam kondisi aman. Tidak banyak perubahan suara yang mengkhawatirkan. Semua tim pengamanan melaporkan hasil pantauannya dari PPK masing-masing melalui sarana komunikasi yang sistemnya dibuat sangat cepat dan aman oleh tim pengamanan.
Tibalah puncak kegiatan pengamanan yaitu Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilkada Jabar tingkat Kota Bogor. Acara ini dilaksanakan di komplek Kantor Kejaksaan Kota Bogor. Semua saksi dan tim sukses cagub dan cawagub hadir. Pengamanan dibantu oleh apaat TNI dan POLRI. Hasilnya pasangan No. 4 Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar unggul atas calon lain. Pasangan No. 4 meraup suara hampir 38%. Sementara peringkat kedua yang diraih oleh pasangan No. 5 saksinya tidak bersedia menandatangani berita acara rapat pleno. Mereka beranggapan ada beberapa pelanggaran yang dilakukan pasangan lain sehingga menjadi masalah yang akan digugat secara hukum.

Allah Memberi Hadiah
Kisah perjuangan yang dilalui dengan tertatih ini semua atas karunia Allah. Allah berkenan menjawab doa semua orang yang menginginkan Jawa barat dipimpin oleh orang yang amanah. Tidak ada kemenangan melainkan dari Allah. Waman Nashru llla min ‘indaillah.
Dan kemenangan ini mampu menghibur hati para kader dan relawan Aher-Demiz yang sempat “terluka” oleh fitnah dan serangan berita negatif.
Semoga kisah ini menambah rasa syukur atas “hadiah” dari Allah yang diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya yang berjuang dengan penuh ketaatan dan ketulusan. Semoga ada inspirasi yan bisa dipetik oleh relawan lain yang menginginkan kemenangan dan hadiah dari Allah SWT. Amin.


-Abu Haniyya-



0 komentar:

Posting Komentar