Oleh Anis Matta
Kita tidak boleh lelah. Sampai hari
ini. Bahkan sampai kapan pun. Untuk terus mengulang-ulang cara kita
membaca perjalanan panjang perjuangan dakwah ini. Cara kita memahami
setiap satuan capaian akan sangat mempengaruhi persepsi kita tentang
keseluruhan perjalanan perjuangan kita. Tidak semata bagaimana capaian
itu dihasilkan, tapi juga bagaimana capaian itu dilanjutkan. Tidak
semata bagaimana kemudahan didapat, tapi juga bagaimana gangguan dan
rintangan datang menghambat.
Itu pula yang akan mengantarkan kita kepada sebuah sikap –sebagaimana
dikatakan oleh kholifah Harun Al-Rasyid, “Saya tidak bangga dengan
keberhasilan yang tidak saya rencanakan, sebagaimana saya tidak akan
menyesal atas kegagalan yang terjadi di ujung segala usaha maksimal.”
Ya, yang paling sempurna tentu saja keberhasilan yang diberikan Allah
setelah usaha dan kerja-kerja maksimal.
Dengan cara membaca yang benar dan menelaah yang utuh tahapan demi
tahapan perjalanan kita, maka kita akan selalu mendapat penjelasan baru
yang terus menyegarkan, tentang bagaimana realitas perjuangan ini
dicapai, dan apa yang harus kita lakukan untuk menciptakan realitas baru
berkelanjutan.
Sejarah umat Islam sangat kaya dengan pelajaran penting tentang hukum
sebab akibat. Bahwa sebuah kemenangan memiliki syarat-syaratnya.
Sebagaimana kehancuran sebuah bangsa, sebuah umat, memiliki
sebab-sebabnya.
Sebagaimana para individu memiliki ajal, begitu juga sebuah umat,
memiliki umurnya sendiri. Allah SWT berfirman, “Dan setiap jiwa yang
bernyawa pasti akan merasakan mati.” Dalam firman-Nya yang lain, “Dan
bagi setiap umat ada ajalnya.”
Karena itu, sebelum jauh-jauh berbicara tentang bagaimana sebuah partai
harus menang, yang harus kita lakukan adalah menanyakan tentang
bagaimana sebuah partai bisa hidup. Umur partai ditentukan oleh umur
misinya, selama misi itu hidup, maka selama itu partai itu hidup.
Hal-hal yang membuat sebuah partai bisa hidup adalah:
- Adanya misi kemanusiaan yang luhur dalam kerja-kerja politik partai
itu. Misi itulah yang akan memberi sentuhan-sentuhan kemanusiaan pada
kerja-kerja politik.
- Misi itu juga akan menerbitkan manfaat langsung, dalam bentuk spritual
maupun material. Kehadiran partai yang punya misi akan memberi manfaat
secara politik, sosial, maupun ekonomi.
[to be continued]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar