Senin, 04 Maret 2013

Namaku Rieke; Aku Tidak Siap Kalah

Oji Saeroji  | Kompasiana

Bak pinang di belah dua perilaku Rieke Diah Pitaloka sang Calon Gubernur dari PDIP mengikuti jejak ibunya Megawati Soekarno Putri yang tak pernah mengakui kekalahan dua kalinya di Pemilihan Presiden medio 2004 dan 2009. Public sudah mafhum adanya dendam kesumat Megawati terhadap mantan anak buahnya yaitu SBY begitu keras sampai-sampai tak sekalipun Megawati hadir di acara resmi kenegaraan yang dihadiri SBY semisal upacara HUT Kemerdekaan RI yang sangat sakral tersebut.
Adalah kemenangan Aher-Demiz yang memantik sikap anti demokrasi seorang Rieke, seperti banyak diprediksi sebelumnya oleh seluruh lembaga survey dalam hasil quick count beberapa jam usai pemilukada digelar yang menempatkan salah satu pasangan incumbent memenangi Pilkada Jabar hanya dalam satu putaran. Buru-buru Rieke menyatakan ketidakabsahan dan ketidakprofesionalan lembaga survey yang melakukan quick count, maklum saja metodolgi statistik tidak banyak dipahami. Jika saja survey tersebut dilakukan sebelum Pemilukada hasilnya mungkin saja akan banyak berubah tetapi hasil survey usai pemilihan dari TPS-TPS kebenaranya hampir dipastikan mendekati kenyataan.
Kini pleno KPU Jabar yang ditunggu pasangam Paten pun dinistakannya, pasalnya KPU Jabar yang menempatakan petahana (incumbent) Aher-Demiz menjadi pemenang diduga terjadi karena kecurangan-kecurangan sistematis sang pemenang. Kini publik seolah tersadar bagaiamana Fauzi Bowo (FOKE) yang kerap dipersepsikan antagonis dan dituduh membakar Jakarta mampu berjiwa besar dengan mengakui kekalahan usai lembaga-lembaga survey merilis hasil quick count yang mengalahkan pencalonannya di Pilkada DKI.
Sejatinya Pemilukada Jabar bukan merupakan pemilukada yang ideal jika dikatakan jujur dan adil mungkin terlalu premature, tetapi setidaknya Pemilukada yang di lakukan Provinsi Jawa Barat jauh lebih baik jika menilik keberadaan pengawas independen yang cukup banyak, belum termasuk unsur-unsur perguruan tinggi di Jawa Barat yang merupakan PTN/PTS terbaik di Asia dan Indonesia. Jika memang sejak awal pemilukada Jabar terindikasi curang maka sangat mungkin diketahui oleh pihak-pihak tersebut, maka seharusnya dan sepatutnya semua pihak mengapresiasi dan berjiwa besar untuk senantiasa mengakui kekalahan dan membangun Jabar bebarengan, semoga. []

*http://politik.kompasiana.com/2013/03/04/namaku-rieke-aku-tidak-siap-kalah-

0 komentar:

Posting Komentar