Oleh: Nasrulloh Mu | Kompasiana
Apa yang terjadi setelah LHI ditangkap ? Penulis mencoba melakukan beberapa kompilasi berita.
Pertama,
membandingkan kader PKS yang menjadi Kepala Daerah, antara pilkada
sebelumnya dengan pilkada saat ini dengan rentang waktu yang sama.
Yaitu, rentang waktu sejak LHI ditangkap hingga hari ini.
Kedua, membandingkan hasil survei dari lembaga pemilu sebelum LHI ditangkap dengan setelah ditangkap
Ketiga,
membandingkan perolehan suara PKS di daerah tertentu pada pemilu 2009,
dengan dengan hasil survei sebuah lembaga survei di daerah tersebut pada
Maret 2013.
Kompilasi
ini memang belum tentu menentukan hasil realita di masyarakat yang
sebenarnya, namun bisa menunjukan ada trend positif paska ditangkapnya
LHI.
Faktanya :
Pertama,
Dalam rentang waktu Februari - April 2008. PKS hanya berhasil
menempatkan kadernya menjadi kepala daerah di Jawa Barat, Sumatera
Utara.
Di
Februari - April 2013, PKS berhasil menempatkan kadernya menjadi kepala
daerah di Jawa Barat, Sumatera Utara, Kota Sukabumi, Kab Sungai Hulu
Selatan-Kalsel dan Kab. Seruyan-Kalteng.
Ini
menunjukan bahwa PKS pasca LHI ditangkap berhasil mempertahankan
posisinya dan berhasil merebut kepala daerah yang baru. Bahkan di kota
Sukabumi, PKS berhasil menggeser incumbent dan di Kab. Seruyan berhasil
menggeser calon dari anaknya incumbent.
Kedua,
hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) per maret 2013, PKS
diperdiksi bisa meraih 4,6 persen suara. Padahal sebelumnya LSI
memprediksi suara PKS hanya 3-2 persen suara.
Ketiga,
hasil pemilu 2009 Jawa Tengah. Perolehan suara PKS sebesar 7,88 persen
dengan menduduki posisi ke 4. Namun dari hasil survei Media Survei
Nasional (Median) di Maret 2013 diprediksi suara PKS menduduki posisi ke
3 dengan perolehan suara 10,4 persen.
Dari
ketiga fakta ini, dapat disimpulkan bahwa PKS justru semakin menunjukan
gelombang kenaikan. Dan PKS, bisa mengelola semua isu yang menerpa
dirinya.
* http://politik.kompasiana.com/2013/04/11/trend-positif-pks-pasca-lhi-545179.html
0 komentar:
Posting Komentar