Banyak
orang menganggap Anis Matta sedang melakukan demagogi politik. Terlepas
hal itu benar atau salah pidato Anis menghadirkan effek samping yang
dahsyat sekali.Ribuan orang berlinang air mata. Jutaan doa dan harapan
dipanjatkan.Semangat baru kader –kader PKS kembali berkobar –kobar. Dan
Sang Macan tidur ( Kader –kader PKS ) kembali bangkit .
Berbekal
kemenangan Pilkada Jabar ,Sumut, dan beberapa pilkada di Nusantara
sangat menguntungkan PKS sebagai media pembelajaran dalam melakukan
planning, actuating, evaluating terhadap beberapa pilkada yang masih
membuntutinya. Kemenangan dan kekalahan akan menjadi modal evaluasi yang
sangat berharga untuk mengenjot perolehan tahun 2014.
Kini
sang macan sedang serius menggarap Jawa Tengah. Dalam hal ini PKS yang
berkoalisi dengan partai–partai lain seperti PKB, PPP, PBB, PKNU, dan
Gerindra akan berhadapan dengan petahana Bibit Waluyo dan banteng muda Ganjar Pranowo pilihan Megawati.
Kita
menyadari betul bahwa Jateng adalah habitat banteng. Lahan yang subur
untuk berkembangnya banteng–banteng muda yang tangguh. Deretan kursi
legeslatif disumbangkan oleh Jateng baik tingkat pusat, propinsi, maupun
tingkat kabupaten, untuk memperkuat PDIP. Belum lagi kepala daerah
setingkat bupati berasal dari keluarga banteng.
Kondisi
inilah yang menarik Anis Matta untuk serius menggarap Jateng. Meskipun
suara PKS tidak seberapa besar dibanding suara PDIP, akan tetapi dalam
hal ini PKS punya sahabat koalisi seperti PPP, PKB, PBB, PKNU, dan
Gerindra yang bisa menyumbangkan suara. Dalam beberapa kegiatan
sepertinya yang begitu greget
dengan pemenangan adalah PKS. Tanpa mengabaikansemangat partai –partai
lain ternyata PKS demikian proaktifuntuk memenangkan kandidat yang
diusungnya yaitu Hadi Prabowo–Don Murdono.
Dalam hal ketrengginasan PKS
mensukseskan kemenangan HP–Don bolehlah PKS disebut sebagai komandan
koalisi. Kenapa tidak Agenda Anis Matta yang
segudang, mulai dari ketemu tokoh, kunjungan ke beberapa ulama,
kunjungan ke media, dan milad PKS tahun 2013 yang ditempatkan di Jateng
bukan sebagai strategi tanpa arti. Segudang kegiatan Anis Matta adalah
strategi jitu yang banyak akan
berpengaruh pada konstalasi politik menghadapi Pilgub Jateng. Jika mesin
partai benar –benar digerakkan dengan ‘politik cinta’ sebagaimana yang
dicetuskan Anis Matta , Jateng nantinya akan kaya warna.
Jika
sederet kegiatan senada juga dilakukan oleh partai koalisi, tentu
suasana Jateng pra Pilgub akan semakin semarak dan menggairahkan. Oleh
sebab itu obsesi Anis Matta untuk mengubah Jateng yang tak lagi menjadi
representasi warna merah menjadi tantangan baru para kader.
Menariknya dimana ? Selain
yang diusung bukan merupakan kader inti PKS, kini Anis mengusung tema
–tema cinta saat berinteraksi dengan masyarakat. Politik tak lagi
menjadi sesuatu yang seram dan menakutkan, tapi bisa menghibur. Selain
jargon baru PKS Cinta, Kerja, dan Harmoni menjadi bumbu–bumbu penyedap
itu semakin nikmat dirasakan.
Sisi
lain Megawati sebagai Ketum PDIP,juga mulai masuk gelanggang. Mengelus
–elus banteng muda jagioannya, Ganjar Pranowo.. Jika di beberapa pilkada
lain sang Ibu tak terlalu tajam bersuara, kini di Jateng istri Taufik
Kemas ini sedikit menaikkan tempo sesumbar pertarungan.” Eeeh nanti dulu
Jateng beda dengan dareah lainnya., Jateng adalah pakunya Jawa” Kata
Mega menanggapi rival partai yang ingin mengubah Jateng.
Dari sini
nampaknya Sang Ibu mulai terperangkap pada warisan sang ayah,Soekarno.
Jateng yang harus dipertahankan warna merahnya. Ya Megawati adalah
pewaris ideologi sang ayah, untuk menjaga eksistensi kandang banteng
agar tak jebol oleh kehadiran pendatang baru. Tapi jangan lupa banyak
media menyebut Soekarno muda telah tampil, mengisi mimbar–mimbar
publik. Soekarno muda mulai mengisi pikiran–pikiran kaum muda dengan
orasi–orasi cinta.
Soekarno muda telah tampil mengisi kekosongan jiwa
akan ajaran yang lebih bergairah. Soekarno muda mengisi bilik–bilik
hati yang kering akan nuansa politik yang menghibur bukan saling
mengubur.
Bagaimanapun juga Anis Matta
juga telah banyak belajar dari perjalanan sejarah Presiden RI 1, Bung
karno. Di Pilgub Jateng siapapun yang terpilih adalah pilihan terbaik
rakyat. Sukses masyarakat Jateng
Dimasmul Prajekan
*http://politik.kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar